Tempat Wisata di Lembang Belum Meriah

Tempat Wisata di Lembang Belum Meriah

Whisnu Pradana - detikJabar
Jumat, 24 Mei 2024 15:46 WIB
Bus wisata melintas di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Bus wisata melintas di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Wisatawan dari berbagai daerah mulai berdatangan ke kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memanfaatkan momen libur panjang Hari Waisak.

Berdasarkan pantauan detikJabar pada Jumat (24/5/2024), ruas Jalan Raya Lembang dipadati kendaraan wisatawan. Kendaraan mengular dari arah Bandung menuju Lembang. Polisi sempat melakukan oneway sepenggal di Simpang Beatrix.

Namun padatnya jalan raya oleh kendaraan tak selaras dengan kondisi di dalam objek wisata. Seperti di The Great Asia Africa (TGAA) misalnya, belum ada peningkatan kunjungan yang signifikan pada momen libur panjang kali ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum terlalu signifikan sih kunjungannya ya. Hari ini dari pagi baru sekitar 700-an wisatawan yang masuk. Kemarin agak lumayan," kata pengelola The Great Asia Africa Lembang, Wawan Gunawan saat ditemui, Jumat (24/5/2024).

Kemungkinan kunjungan mulai bertambah setelah Salat Jumat. Kemudian puncak kunjungan wisatawan ke Lembang diharapkan bakal terjadi pada Sabtu dan Minggu besok.

ADVERTISEMENT

"Mungkin kepotong Salat Jumat dulu, mudah-mudahan ramai setelahnya. Kalau kita harapannya besok dan Minggu puncaknya. Tapi enggak tahu juga seperti apa, karena waktu libur panjang Isa Almasih juga kurang ramai," kata Wawan.

Di sisi lain, pengusaha wisata Lembang juga terdampak insiden kecelakaan bus yang mengangkut rombongan study tour asal Depok di kawasan Ciater, Kabupaten Subang.

"Ya pastinya ada (dampak), di Floating Market ada sekitar 6 rombongan yang cancel. Di TGAA juga ada sekitar 6 rombongan cancel, karena ada pembatasan study tour oleh pemerintah juga," kata pengusaha wisata di Lembang, Perry Tristianto.

Menurutnya, salah alamat ketika pemerintah membatasi bahkan melarang pelaksanaan study tour. Sebab unsur penting yang harus jadi evaluasi yakni pengawasan armada yang digunakan.

"Harusnya kan armadanya oleh Dishub dan polisi, bukan malah kegiatannya. Kita juga sangat concern sama keselamatan pengunjung, maka gunakan bus yang layak jalan, jangan asal pilih bus," kata Perry.

Bus Pariwisata Diminta Tak Lewat Jalur Alternatif Lembang

Polisi meminta supaya pengemudi bus pariwisata tidak memaksa lewat jalur alternatif menuju kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Hal itu sebagai pencegahan supaya tidak terjadi kecelakaan lalu lintas dengan potensi jatuhnya korban jiwa. Terlebih jalur alternatif menuju kawasan wisata Lembang serta Cisarua rawan bencana dan kecelakaan.

Beberapa jalur alternatif rawan kecelakaan lalu lintas di Bandung Barat yakni Jalan Kolonel Masturi, Jalan Cibodas-Maribaya, hingga Jalan Sersan Bajuri. Jalur itu khusus dilintasi kendaraan kecil.

"Sementara kami minta supaya jangan memaksa lewat jalur alternatif, terutama saat hujan turun untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas," kata Kanit Patwal Sat Lantas Polres Cimahi, Iptu Eko Supriyono saat ditemui di Lembang, Jumat (24/5/2024).

Jika kedapatan melanggar setelah diperingatkan, Eko menyebut pengemudi bisa langsung ditindak. Penindakan dengan cara penilangan juga bisa dilakukan secara elektronik atau E-TLE.

"Tapi kalau masih melanggar baru akan ditindak. Cuma kita upayakan dulu persuasif," kata Eko.

Sampai saat ini, wisatawan memang banyak yang menggunakan jalur alternatif untuk menjangkau beberapa objek wisata di Lembang. Namun khusus bus pariwisata, tetap diarahkan melalui jalur arteri.

"Banyak yang pakai alternatif, tapi kalau kendaraan kecil enggak masalah. Nah untuk kendaraan pariwisata atau bus, diarahkan tetap di arteri," kata Eko.

(orb/orb)


Hide Ads