Bandung menjadi salah satu destinasi wisata favorit masyarakat. Apalagi jika memasuki long weekend atau libur akhir tahun, Bandung semakin dipadati wisatawan.
Ada banyak tempat wisata di Bandung yang menarik untuk dikunjungi. Namun, jika detikers bosan ke tempat yang itu-itu saja, cobalah datang ke Sanghyang Kenit.
Tempat wisata alam yang satu ini mungkin kalah pamor dibandingkan Gunung Tangkuban Perahu atau Kawah Putih. Meski begitu, Sanghyang Kenit menawarkan daya tarik tersendiri karena pengunjung akan diajak menyusuri gua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penasaran, seperti apa rasanya berkelana menyusuri gua di Sanghyang Kenit? Simak ulasannya dalam artikel ini.
Daya Tarik Sanghyang Kenit
Daya tarik utama dari Sanghyang Kenit adalah wisata susur gua. Pengunjung dapat menyusuri gua yang merupakan aliran sungai bawah tanah. Lalu di dalamnya terdapat stalaktit dan stalagmit.
Mengutip laman resmi Provinsi Jawa Barat, Sanghyang Kenit merupakan aliran Sungai Citarum Purba. Untuk aliran sungai tersebut hulunya berada di Cisanti, Kabupaten Bandung, sampai ke Waduk Cirata.
Dibendungnya aliran Sungai Citarum Purba ke PLTA Rajamandala membuat air yang mengalir di Sanghyang Kenit menjadi dangkal. Hal itu membuat arus sungai jadi lebih tenang yang mengalir di antara bebatuan purba.
Sedikit membahas asal-usulnya, penamaan Sanghyang Kenit konon berasal dari kata 'kenit' yang berarti arus yang memutar. Versi lainnya yakni berasal dari nama domba kenit yang memiliki corak sabuk melingkar di badannya. Hewan itu dijadikan sesembahan oleh leluhur adat dan disembelih di area wisata sekarang.
![]() |
Karena menyusuri gua, tentu suasananya akan gelap gulita. Pengunjung yang takut kegelapan mungkin bakal sedikit merasa tidak nyaman.
Tapi jangan khawatir, karena pengelola telah membekali diri dengan senter yang amat terang. Setiap helm yang digunakan wisatawan pun juga memiliki headlamp, jadi sangat aman.
Pengunjung akan diajak menyusuri gua di Sanghyang Kenit dengan rute yang cukup panjang, yakni sekitar 700 meter. Walau terbilang jauh, hal tersebut tidak akan terasa karena detikers bakal disuguhkan pemandangan alam yang menakjubkan.
Saat menyusuri gua, detikers harus hati-hati karena perlu berjalan secara perlahan. Bahkan, ada di beberapa titik harus menunduk hingga jongkok karena ketinggian gua tidak sama di setiap sisi.
![]() |
Oh ya, siapkan baju ganti sebelum berangkat ke Sanghyang Kenit. Soalnya, detikers bakal basah-basahan mengingat menyusuri aliran sungai dengan kedalaman yang berbeda-beda.
Umumnya, perjalanan menyusuri gua akan memakan waktu sekitar 45 menit sampai 1 jam. Jika air sedang tinggi, detikers bisa melakukan tubing dari pintu keluar gua, tepatnya di Sanghyang Tikoro menuju titik awal Sanghyang Kenit.
Ketika sudah keluar dari gua, jangan lupa sempatkan diri untuk foto-foto dengan latar belakang bebatuan yang besar. Kalau cuaca sedang cerah, kamu bisa melihat pemandangan hijau di sekitarnya sembari menikmati air sungai yang dingin dan jernih.
Lokasi Sanghyang Kenit
Secara administratif, Sanghyang Kenit berlokasi di Cisameng, Rajamandala Kulon, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Lokasinya dekat dari PLTA Rajamandala.
Memang, jaraknya cukup jauh dari pusat Kota Bandung. Jika dilihat dari Google Maps, detikers harus menempuh jarak sekitar 45 kilometer atau 1,5 jam perjalanan dengan berkendara mobil.
Namun jangan khawatir, akses menuju Sanghyang Kenit terbilang mudah. Pengunjung bisa masuk lewat pintu utama yang berada di Gapura Waduk Saguling, Cipatat, Bandung Barat. Dari situ, cukup ikuti arahan sesuai Google Maps dan akhirnya tiba di objek wisata.
Disarankan datang ke Sanghyang Kenit saat musim panas. Hal ini agar detikers bisa menikmati suasana alam tanpa perlu khawatir hujan deras dan bebatuan licin yang dapat menghambat aktivitasmu.
Harga Tiket Masuk Sanghyang Kenit
Pengunjung yang datang ke Sanghyang Kenit akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 8.000 per orang. Biaya tersebut sudah termasuk asuransi.
Jika kamu ingin susur gua, wisatawan akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 150.000 per orang. Biaya tersebut sudah termasuk APD seperti pelampung, helm, dan headlamp. Oh ya, untuk bisa menyusuri gua di Sanghyang Kenit minimal harus ada 5 peserta.
Demikian ulasan mengenai susur gua di Sanghyang Kenit. Jadi, tertarik untuk menghabiskan waktu libur bersama teman, keluarga, atau pasangan di Sanghyang Kenit?
(ilf/fds)