Strategi Pemkot Bangkitkan Wisatawan ke Kota Bandung

Strategi Pemkot Bangkitkan Wisatawan ke Kota Bandung

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 30 Apr 2024 19:30 WIB
Pengendara melintas di kawasan Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024). Pemerintah Kota Bandung mencanangkan penerapan program Braga Free Vehicle atau Braga tanpa kendaraan setiap hari Sabtu dan Minggu yang akan disosialisasikan dan uji coba pada mei 2024 untuk mengatasi kemacetan dan memperindah kawasan  wisata Braga. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/nym.
Jalan Braga Bandung (Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI).
Bandung -

Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyebut, setiap minggu okupansi hotel di kotanya mengalami penurunan. Berbagai upaya dilakukan untuk menarik kembali wisatawan, salah satunya melalui skema Jalan Braga Bebas Kendaraan.

Namun tak cuma itu, Bambang mengusulkan skema pengelompokan objek wisata di Kota Bandung. Ia tak mau ibu kota provinsi Jawa Barat ini hanya jadi 'tempat transit' wisatawan menuju ke objek wisata di daerah-daerah lain.

"Banyak spot di Kota Bandung yang punya nilai jual, supaya wisatawan penasaran. Brandnya kita kan kota jasa dan pariwisata. Contohnya area Alun-alun itu ada LP Banceuy yang sekarang jadi monumen, bisa jadi sesuatu lho. Lalu museum Nike Ardilla yang legend, mungkin hal itu sedang diidentifikasi ulang akan dibuatkan kluster seperti Bandung Selatan, dan lain-lain," katanya pada wartawan, Selasa (30/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) Kota Bandung Arief Syaifudin pun menyebut bahwa sebetulnya Kota Bandung termasuk penyumbang angka wisatawan tertinggi di Indonesia. Hanya saja, angka ini meningkat pada momen-momen tertentu saja.

Penurunan wisatawan terasa pada bulan puasa dan Lebaran. Seperti beberapa pekan lalu misalnya, Arief menyebut, kemacetan lebih terasa di daerah lainnya.

ADVERTISEMENT

"Tahun 2023 kemarin, kita termasuk penyumbang angka wisatawan tertinggi di indonesia. 7,7 juta wisatawan ke Bandung. Pak Sandiaga Uno (Menparekraf) juga menyampaikan bahwa pesat pariwisata di Kota Bandung. Wisatawan mancanegara itu tertinggi di Jawa Barat, Kota Bandung menyumbang lebih dari 2-3 juta (tahun lalu)," ucap Arief.

"Kalau kita lihat tahun ini orang-orang mudik, macetnya ke Jawa Timur dan sebagainya. Kalau ke Bandung ya mungkin orang Bandung atau yang mau menikmati. Jadi tidak fokus untuk berwisata ke Bandung," lanjut dia.

Arief pun menargetkan, agar wisatawan tetap tak kehilangan minat untuk berkunjung ke Kota Bandung. Tahun 2024 ditargetkan harus bisa tembus lebih dari 7,7 juta wisatawan.

Soal segmentasi wilayah wisata di Kota Bandung, ia pun bakal menggodoknya lagi dan optimis akan mencapai target jumlah wisatawan yang lebih banyak. Sejauh ini, salah satu tempat wisata andalan turis mancanegara kata Arief ialah Saung Angklung Udjo.

"Tentu branding terus dan kita munculkan destinasi baru. Pak Wali mengusulkan ada Museum Nike Ardila dan sebagainya. Bandung kulinernya nomor satu tingkat Asean dan ketujuh di tingkat internasional. Bandung itu banyak pilihan, ada kuliner, atraksi seni, dan fashion, jadi banyak pilihan di Kota Bandung yang bisa digenjot," tuturnya.

"Saung Angklung Udjo itu banyak turis ada Belanda, Jerman, Filipina. Kalau kota Bandung ini selalu pengunjung lokalnya Jakarta. Kadang ada orang dari Jawa Timur, Jawa Tengah, ya kita akan melengkapi destinasi baru. Banyak juga yang menikmati suasana Bandung era kolonialnya," imbuh Arief.

(aau/mso)


Hide Ads