10 Rekomendasi Museum Hits di Bandung yang Menarik untuk Dikunjungi

10 Rekomendasi Museum Hits di Bandung yang Menarik untuk Dikunjungi

David Kristian Irawan - detikJabar
Rabu, 10 Apr 2024 18:01 WIB
Fosil replika T-Rex di Museum Geologi, Kota Bandung
Fosil T-Rex di Museum Geologi Bandung (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Bicara soal destinasi wisata apalagi museum, Bandung jelas punya semuanya. Mulai yang menampilkan 'harta karun' hingga penuh esensi, museum acapkali menjadi pilihan bagi setiap kalangan untuk menghabiskan waktu dengan kegiatan berisi.

Apalagi sekarang museum juga dimanfaatkan oleh kaum muda-mudi menjadi agenda untuk berkencan, atau yang lebih dikenal dengan istilah museum date. Tak hanya sekedar memberi edukasi, sejumlah museum kian terasa apik dan layak diabadikan lewat media sosial.

Nah, bagi detikers yang masih bingung museum mana yang akan dipilih?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini 10 rekomendasi pilihan museum di Kota Kembang paling hits dan wajib dikunjungi:

Museum Gedung Sate

Museum Gedung SateMuseum Gedung Sate Foto: Putu Intan/detikcom

ADVERTISEMENT

Selain menjadi 'markas' bagi Gubernur Jawa Barat, Gedung Sate juga memiliki museum yang wajib untuk detikers kunjungi. Terlebih sejak didirikan pada tahun 2017 silam, museum ini memiliki konsep "Smart Museum" untuk menyampaikan sejarah Gedung Sate, Kota Bandung, hingga Jawa Barat melalui teknologi yang interaktif.

detikers bisa mengetahui langsung sejarah pembangunan Gedung Sate melalui layar grafis interaktif maupun kacamata Augmented Reality (AR). Serta, bisa pula berkeliling Gedung Sate secara virtual dengan menaiki dummy balon udara.

Tak hanya itu, bagi para pengunjung yang ingin mengumpulkan foto-foto Instagramable, ada pula interactive floor berwarna-warni di setiap lorong Museum Gedung Sate.

Jam Operasional: Setiap hari Selasa-Minggu, Pukul 09.30-16.00 WIB

Harga Tiket: Rp.5.000,-

Alamat: Jalan Diponegoro Nomor 22, Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.

Museum Geologi

Museum Geologi.Museum Geologi. Foto: Fahmy Fauzy Muhammad/detikJabar

Jika detikers ingin tahu berbagai peninggalan bersejarah di masa lalu, Museum Geologi bisa menjadi pilihan selanjutnya. Ibarat menemukan harta karun di tengah kota, Museum Geologi menyimpan berbagai jenis koleksi fosil makhluk hidup maupun batuan alam yang dikumpulkan oleh para peneliti sejak tahun 1850 silam.

Saat masuk ke Museum Geologi, detikers bakal disambut oleh replika fosil gajah purba yang pernah hidup 10 ribu tahun lalu. Bahkan, ada pula empat fosil hewan kura-kura purba, kerbau purba, gajah purba, hingga badak jawa dari Situs Sangiran yang berada di lantai dua. Jika dihitung, kurang lebih terdapat 250 ribu jenis batuan dan mineral serta 60 ribu koleksi fosil, baik itu manusia maupun hewan.

Jam Operasional: Senin-Kamis, Pukul 09.00-15.00 WIB. Sabtu dan Minggu, Pukul 09.00-14.00 WIB. Khusus di hari Jumat dan Libur Nasional, tutup.

Harga Tiket: Rp. 3.000,- untuk masyarakat umum; Rp. 2.000,- untuk pelajar; Rp. 10.000,- untuk turis asing.

Alamat: Jalan Diponegoro Nomor 57, Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung.

Museum Pos Indonesia

Museum Pos Indonesia.Museum Pos Indonesia. Foto: Istawa Faqih Atthoriq

Tak jauh dari Museum Geologi, ada juga Museum Pos Indonesia yang bersebelahan langsung dengan Gedung Kantor Pusat PT. Pos Indonesia. Berdiri pada tahun 1931 dengan nama saat itu Museum Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT), saat ini Museum Pos Indonesia memiliki berbagai koleksi perangko dalam dan luar negeri. Serta, terdapat pula berbagai benda seputar sejarah pos, seperti sepeda yang digunakan untuk mengirim surat, sampai pula koleksi surat emas dari raja-raja di Nusantara.

Jam Operasional: Senin-Jumat, pukul 09.00-15.00 WIB

Harga Tiket: Gratis

Alamat: Jalan Cilaki Nomor 73, Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.

Museum Konferensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia AfrikaMuseum Konferensi Asia Afrika Foto: Istimewa

Sedikit beranjak ke kawasan Alun-Alun Bandung, terdapat Museum Konferensi Asia Afrika yang menjadi saksi bisu pertemuan bersejarah pada tahun 1955 silam. Tak hanya sebagai penghormatan bagi para aktor penggagas Konferensi Asia Afrika (KAA), museum ini sekaligus menjadi bahan edukasi generasi penerus tentang nilai-nilai luhur dari pertemuan tersebut.

Disini, detikers bisa melihat berbagai koleksi seputar KAA, baik dalam bentuk foto, dokumen bersejarah, bendera-bendera negara, pakaian adat, perangko, dan masih banyak lagi. Ada pula ruangan-ruangan khusus lengkap dengan replika kursi yang digunakan oleh pemimpin perwakilan negara peserta KAA. Serta, terdapat taman di luar area museum yang menampilkan tokoh-tokoh penting dalam peristiwa Konferensi Asia Afrika.

Jam Operasional: Setiap hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu, pukul 09.00-12.00 WIB serta pukul 13.00-15.00 WIB

Harga Tiket: Gratis

Alamat: Jalan Asia Afrika Nomor 65, Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.

Museum Kota Bandung

Berada persis di seberang utara Balai Kota Bandung, detikers bisa mengunjungi museum ini untuk memperkaya wawasan seputar Kota Kembang. Memanfaatkan bangunan bekas peninggalan Belanda, Museum Kota Bandung telah resmi berdiri sejak tahun 2018 silam.

Lalu, detikers dapat mengetahui kilas sejarah terbentuknya Kota Bandung serta informasi Walikota Bandung dari masa ke masa. Apalagi, museum ini memiliki banyak lorong yang menceritakan sejarah Kota Bandung dari berbagai aspek dilengkapi dengan ilustrasi gambar dan duplikat dokumen tambahan.

Jam Operasional: Setiap hari kecuali hari Senin, mulai pukul 10.00-15.00 WIB

Harga Tiket: Gratis

Alamat: Jalan Aceh Nomor 47, Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.

Museum Sri Baduga

Museum Sri BadugaMuseum Sri Baduga Foto: Muhammad Hasanudin Zuhdi

Museum Sri Baduga sangat tepat bagi detikers untuk mempelajari peninggalan sejarah dari Tanah Pasundan. Disini, ada banyak koleksi arkeologi, geologi, sejarah, etnografi, hingga numismatik yang disusun berdasarkan alur cerita perjalanan sejarah alam dan budaya Jawa Barat.

Lebih lanjut, Museum Sri Baduga terbagi atas tiga lantai yang menggambarkan bagaimana sejarah perkembangan Jawa Barat dari segala aspek. Mulai dari geografis, budaya, mata pencaharian, religi, hingga ada pula koleksi yang membuktikan Sri Baduga pernah berkuasa di Kerajaan Pajajaran.

Jam Operasional: Setiap hari Selasa, pukul 08.00-18.00 WIB; Rabu-Minggu, pukul 08.00-16.00; hari Senin tutup.

Harga Tiket: Rp. 2.000,- untuk anak-anak; Rp.3.000,- untuk dewasa.

Alamat: Jalan BKR Nomor 185, Pelindung Hewan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung.

Museum Barli

Museum BarliMuseum Barli Foto: David Kristian Irawan

Museum Barli bisa menjadi pilihan detikers ketika ingin mengeksplor museum di Bandung yang menyuguhkan berbagai koleksi seni. Resmi dibangun pada tahun 1992 silam, museum ini sengaja dibangun oleh mendiang Barli Sasmitawinata sebagai tempat belajar bagi para seniman lukis dan kini berkembang untuk menciptakan seniman kehidupan.

Tak hanya menampilkan 'harta karun' milik Barli, baik itu karya maupun peralatan lukisnya saja, disini detikers juga diajak bernostalgia dengan berbagai koleksi action figure, komik serta permainan jadul. Bahkan, terdapat pula bale atau ruangan pertemuan besar yang menampilkan hasil karya anak didik dari Barli Art Studio.

Jam Operasional: Setiap hari Senin-Sabtu, pukul 10.00-17.00 WIB

Harga Tiket: Rp.20.000,-

Alamat: Jalan Prof. Dr. Sutami No. 91, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung.

NuArt Sculpture Park

Kabupaten Bandung Barat, memiliki museum seni yang sangat direkomendasi untuk dikunjungi. Museum tersebut ialah NuArt Sculpture Park.Kabupaten Bandung Barat, memiliki museum seni yang sangat direkomendasi untuk dikunjungi. Museum tersebut ialah NuArt Sculpture Park. Foto: Whisnu Pradana

Selain itu, ada pula museum seni lainnya di Bandung milik seniman kondang I Nyoman Nuarta, yakni NuArt Sculpture Park. Mengusung konsep indoor dan outdoor, tempat ini tidak hanya sekedar estetik tetapi sangat cocok bagi detikers untuk mengabadikan foto-foto Instagramable.

Berdiri di atas lahan seluas 3 hektar, detikers bisa menikmati berbagai karya seni milik Nyoman Nuarta. Bahkan, ada pula ruang audio visual yang menjadi wahana eksplorasi seni dalam bentuk suara dan gambar, serta amphitheater yang menjadi ruang pementasan seni teater, musik, tari, atau pertunjukan oleh sejumlah seniman.

Tak hanya itu, NuArt Sculpture Park juga memiliki program Kelas Kreasi yang memberi kesempatan pengunjung mempelajari keterampilan dan wawasan seni langsung dari ahlinya. Lalu, ada pula Craft Boutique yang menawarkan hasil kerajinan tangan yang unik dan menggemaskan.

Jam Operasional: Setiap hari Selasa-Minggu, pukul 09.00-17.00 WIB

Harga Tiket: Rp.50.000,- untuk umum (bagi anak-anak di bawah 2 tahun, tidak dikenakan biaya); khusus siswa/mahasiswa dan guru/dosen mendapat potongan diskon 50 persen setiap hari Selasa-Jumat

Alamat: Jalan Setra Duta Raya No. L6, Ciwaruga, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Selasar Sunaryo Art Space

Perupa Sunaryo di pameran tunggal 'Lawangkala' di Selasar Sunaryo Art Space (SSAS).Perupa Sunaryo di pameran tunggal 'Lawangkala' di Selasar Sunaryo Art Space (SSAS). Foto: Tia Agnes/ detikHOT

Berada di kawasan wisata Dago, museum ini diresmikan pada 25 tahun silam oleh seniman kontemporer sekaligus eks dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung (ITB), Sunaryo. Disini, detikers bisa menjumpai berbagai jenis lukisan, patung, hingga seni kriya milik Sunaryo dan beberapa seniman tunggal lainnya.

Lebih lanjut, ada sejumlah ruang galeri yang dibangun di atas lahan seluas 5 ribu meter persegi ini. Serta, terdapat amphitheater serta Bale Handap yang kerap digunakan untuk pertunjukan seni teater, konser, dan lain-lain.

Uniknya, detikers ingin berfoto-foto ria terdapat pula karya seni instalasi milik Sunaryo bernama Sejuta Mata, yang cocok untuk diabadikan lewat media sosial.

Jam Operasional: Setiap hari Selasa-Minggu, pukul 10.00-17.00 WIB, hari libur nasional tutup.

Harga Tiket: Rp. 35.000,- (gratis bagi anak-anak di bawah 6 tahun dan pengunjung berusia 65 tahun ke atas)

Alamat: Jalan Bukit Pakar Timur Nomor 100, Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

Pengunjung mengamati karya seni pada pameran bertajuk Bulan Terbit di Grey Art Gallery, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/3/2024). Pameran tersebut menampilkan karya 75 seniman dari berbagai daerah di Indonesia yang menawarkan karya visual seni rupa Islami serta sebagai penanda perkembangan seni rupa Islami dan wujud toleransi antar umat beragama dalam menyajikan karya rupa dari ragam sudut pandang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.Pengunjung mengamati karya seni pada pameran bertajuk Bulan Terbit di Grey Art Gallery, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/3/2024). Pameran tersebut menampilkan karya 75 seniman dari berbagai daerah di Indonesia yang menawarkan karya visual seni rupa Islami serta sebagai penanda perkembangan seni rupa Islami dan wujud toleransi antar umat beragama dalam menyajikan karya rupa dari ragam sudut pandang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt. Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Terakhir, ada Grey Art Gallery yang baru diresmikan setahun lalu dan berada di tengah keramaian kawasan Braga. Selain menjadi destinasi wisata, museum dan galeri seni juga menampilkan berbagai karya dari seniman lokal.

Lebih lanjut, terdapat 115 dari 850 karya seni yang ditampilkan dengan proses seleksi ketat oleh pihak pengelola. Antara lain, lukisan, sketsa, gambar, performance art, sampai dengan karya fotografi.

Jam Operasional: Setiap hari, mulai pukul 10.00-20.00 WIB.

Harga Tiket: Rp.15.000,- khusus Senin-Jumat; Rp. 25.000,- khusus Sabtu-Minggu.

Alamat: Jalan Braga Nomor 47, Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.

(yum/yum)


Hide Ads