Asyiknya Ngabuburit Sambil Petik Melon di Pangandaran

Asyiknya Ngabuburit Sambil Petik Melon di Pangandaran

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Minggu, 24 Mar 2024 13:00 WIB
Ngabuburit sambil petik melon di Pangandaran.
Ngabuburit sambil petik melon di Pangandaran. Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar
Pangandaran -

Serunya ngabuburit sambil menunggu azan magrib dengan memetik melon langsung dari pohonnya. Aktivitas itu dilakukan di kebun melon milik Tuslam berlokasi di Dusun Sukanegara, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran.

Kebun Melon berkonsep hidroponik sistem Nutrient Film Technique (NFT) ini dikembangkan oleh Tuslam di halaman belakang rumahnya. Sehingga diharapkan menciptakan agrowisata baru di kampungnya.

Saat Ramadan kebun melon milik Tuslam banyak dikunjungi warga, karena sedang panen raya. Namun, pemilik membiarkan tidak memanen semua melon yang sudah matang, sehingga wisatawan bisa merasakan sensasi memetik langsung dari pohonnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebun melon yang dimiliki Tuslam memiliki luas 130 meter persegi dan mempunyai 150 populasi melon jenis Inthanon. detikJabar mencoba mengunjungi kebun melon Inthanon milik Tuslam pada Sabtu (23/3/2024) siang. Suasana kebun melon hidroponik itu cukup unik, karena meski lahannya tidak terlalu luas, buah melonnya cukup melimpah.

Salah satu pengunjung asal Kalipucang, Ika Umika menyebutkan datang ke kebun melon Tuslam untuk membeli melon. "Saya dapat info dari medsos ada yang update. Katanya bisa memetik melon segar," kata Ika kepada detikJabar.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, melon merupakan salah satu buah yang cukup enak dan rasanya manis. "Saya juga senang dengan buah melon, kebetulan buat buka puasa nanti," ucapnya.

Senada dengan Ika, Rifda juga mengaku dapat informasi dari status WhatsApp temannya ada yang update sedang memetik melon. "Saya juga sama dapat info dari WA teman saya yang update. Kebetulan dari rumah kesini cuman beda kecamatan. Sambil ngabuburit," katanya.

Pemilik Kebun Melon Hidroponik, Tuslam mengatakan kebun melon ini dibangun karena dari hobi bertani. "Memang awalnya dari hobi, cuman untuk melon ini karena bisa ditanam hidroponik saya coba. Alhamdulillah hasilnya," ucap dia.

Selain itu, Tuslam yang lulusan kuliah pertanian mengaku ingin meneruskan ilmu yang telah dipelajarinya. "Sebelumnya pernah mengenyam bangku kuliah jurusan pertanian. Jadi sedikit tahu untuk tanam menanam," katanya.

Ia sengaja mengembangkan pertanian tersebut dengan tujuan ke agrowisata dan edukasi dengan konsep konsumen bisa memetik langsung dari pohonnya. "Berbudi daya buah melon inipun berawal dari iseng, namun saya berpikir bahwa hobi itu harus menghasilkan selain berbagi pengalaman," ungkapnya.

Menurutnya, taman melonya saat ini baru berjalan 1 tahun, namun dalam 5 bulan pertama sudah 2 kali panen. "Baru berjalan hampir 1 tahun, alhamdulillah sudah 2 kali panen," katanya.

"Kalau untuk pertumbuhannya pun tidak memerlukan waktu yang lama dan saat ini saja dari mulai tanam hingga panen sekitar 2 bulan dan untuk buahnya dalam satu pohon hanya diambil satu saja, karena mengejar kualitas," kata Tuslam.

Dia berkata, melon jenis inthanon ini memang langka di pasaran, selain manis rasanya, aromanya yang harum menyengat dan kranci (renyah) dengan tekstur buahnya.

"Alhamdulilah untuk tingkat pengunjung sangat antusias, dalam setiap harinya selalu ada dari mulai pagi, siang hingga sore hari," ungkapnya.

Untuk penghasilan dari tanaman melon tersebut, Tuslam mengatakan cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya operasional. "Kalau untuk pendapatan dalam perharinya dirata-ratakan bisa mencapai Rp 1 juta lebih. Cukup untuk kebutuhan sehari-hari selama menunggu musim panen lagi," kata dia.

Ia mengatakan untuk 1 buah melon petik sendiri dengan berat 1 kg harganya Rp 35 ribu. Sementara dalam sehari pihaknya menghasilkan 30 kg melon yang beli secara langsung. "Alhamdulillah untuk saat ini banyaknya yang beli langsung," ujarnya.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads