- 1. Didesain Sejak 2015
- 2. Tiga Alasan Dibangunnya Masjid Al-Jabbar
- 3. Luas Masjid Seukuran Jumlah Asmaul Husna
- 4. Arsitektur yang Unik
- 5. Fakta Masjid Terapung
- 6. Menghabiskan Biaya Rp 1 Triliun
- 7. Terdapat Museum Rasulullah
- 8. Ada Makara Seperti di Gedung Sate
- 9. Melibatkan Perajin Lokal
- 10. Bisa Menampung 60.000 Jamaah
Pemerintah Provinsi Jawa Barat punya Masjid Raya Al-Jabbar yang megah, mewah, terapung di tengah danau, ikonik, dan yang paling wah adalah pembangunan masjid ini menelan biaya Rp 1 Triliun. Masjid Raya Al-Jabbar ini berlokasi di Jalan Cimincrang No.14, Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.
Masjid yang didesain oleh M Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat 2018-2023 ini telah diresmikan pada Jumat (30/12/2022). Pembangunannya sempat terkendala situasi Covid-19, namun akhirnya masjid yang dapat menampung 60.000 orang ini rampung.
Sederet fakta unik menyertai Masjid Raya Al-Jabbar ini, mulai dari arsitektur hingga fungsinya yang bukan saja tempat ibadah, namun sebagai tempat edukasi khazanah Islam, sebab di Masjid Al-Jabbar ini juga ada museum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Didesain Sejak 2015
Melansir laman resmi Masjid Raya Al-Jabbar, disebutkan bahwa masjid ini didesain sejak tahun 2015, mengingat belum ada masjid yang setingkat provinsi di Jawa Barat. Saat itu, muncullah perbincangan antara M Ridwan Kamil yang kala itu masih Wali Kota Bandung dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Kesempatan berharga itu diambil Ridwan Kamil, selain karena berlatar arsitek juga karena dia memegang wasiat ayahnya untuk tidak berhenti mendesain masjid. Ridwan Kamil lalu mendesain Masjid Raya Al-Jabbar sebagai masjid terapung nan megah dengan konsep Asmaul Husna, atau nama-nama Allah SWT, wabil khusus nama Al-Jabbar, yang berarti Yang Maha Gagah.
2. Tiga Alasan Dibangunnya Masjid Al-Jabbar
Ada tiga alasan yang mendasari dibangungnya Masjid Raya Al-Jabbar di Bandung ini. Laman resmi masjid tersebut menjelaskan alasan-alasan itu. Pertama, Jawa Barat sebagai sebuah provinsi belum memiliki Masjid Raya tingkat Pemerintah Daerah Provinsi.
Alasan kedua, Jawa Barat adalah sebuah provinsi dengan jumlah penduduk pemeluk agama Islam terbanyak di Indonesia.
Dan alasan Ketiga, Jawa Barat juga memerlukan masjid besar yang dapat membanggakan warganya.
3. Luas Masjid Seukuran Jumlah Asmaul Husna
Dikutip dari detik.com, Masjid Raya Al-Jabbar Bandung berdiri di atas lahan seluas 25,9 hektare. Namun, ukuran masjid sendiri sebenarnya mengikuti jumlah asmaul husna.
Diketahui, jumlah asmaul husna atau nama-nama Allah SWT berjumlah 99 nama. Maka, ukuran masjid ini, menurut laman Masjid Raya Al-Jabbar, adalah 99x99 meter persegi. Ukuran ini mengacu pada bentuk masjid yang seperti setengah bola raksasa dengan tinggi 40 meter. Dari sisi manapun melihat masjid ini, ukuranya tetap konsisten.
![]() |
4. Arsitektur yang Unik
Masjid Raya Al-Jabbar dibangun dengan arsitektur yang unik dan sama sekali berbeda dengan masjid-masjid yang biasa ditemui seharri-hari. Masjid ini berdiri di tengah danau sehingga memberi kesan terapung. Hebatnya, masjid yang berbentuk setengah lingkaran ini, tak satupun di dalamnya ditemukan kolom penyangga.
5. Fakta Masjid Terapung
Masjid Raya Al-Jabbar dikenal sebagai masjid terapung yang berdiri ditengah danau dengan air yang mengelilinginya. Namun, faktanya masjid ini dibangun dengan air yang mengelilinginya di empat sisi.
Permukaan air danau memantulkan bayangan masjid yang semakin mendukung kesan terapung yang dihadirkan di Masjid Raya Al-Jabbar ini.
6. Menghabiskan Biaya Rp 1 Triliun
Dikutip dari detikNews bahwa Masjid Al-Jabbar telah menghabiskan biaya pembangunan sebesar Rp 1 Triliun. Pada tahap pertama, pembangunannya memiliki anggaran Rp 511 miliar.
Meskipun sempat menuai komentar masyarakat soal anggarannya yang fantastis, namun kini Masjid Al-Jabbar sudah rampung dan diresmikan pada Jumat (30/12/2022).
7. Terdapat Museum Rasulullah
Selain sebagai tempat beribadah, Masjid Raya Al-Jabbar juga difungsikan sebagai tempat edukasi khazanah Islam. Fasilitas yang terdapat dalam bangunan Masjid Al Jabbar ini antara lain adalah ruang sholat, tempat manasik haji, penginapan, perpustakan, ruang pertemuan, hingga museum.
Dengan keragaman fasilitas menarik yang akan disediakan, masjid ini dirancang untuk menjadi pusat edukasi dan rekreasi religi baru bagi masyarakat. Di sini, ada museum yang akan menampilkan sejarah Rasulullah SAW beliau dari lahir hingga wafat dan sejarah Islam di Jawa Barat.
![]() |
8. Ada Makara Seperti di Gedung Sate
Kenal ciri khas geung sate yang paling menonjol? Ya, bangunan kantor Gubernur Jawa Barat itu punya simbol seperti sate. Di Masjid Raya Al-Jabbar, ada pula desain seperti itu di puncak masjid.
Bagian puncak masjid didesain dengan elemen tusuk sate. Lima bola pada tusuk sate melambangkan lima rukun Islam.
9. Melibatkan Perajin Lokal
Pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar ternyata melibatkan perajin-perajin lokal dalam pemenuhan kebutuhan karya seni yang menghiasi masjid ini. Masjid Raya Al Jabbar dipenuhi dengan beragam karya seni dari berbagai bahan.
Laman resmi masjid ini menyebutkan, pembuatan kerajinan tangan tersebut melibatkan ratusan perajin lokal.
Yang dibuat para perajin mulai dari mozaik untuk paviliun wudu dan di bawah lantai mezanin, lampu Gentur di bawah mezanin, kerajinan tembaga di relung, kaca patri untuk koridor, kuningan di bagian railing dan mihrab, kayu jati untuk railing dan rak Al-Quran, hingga standing AC.
10. Bisa Menampung 60.000 Jamaah
Masjid yang memiliki luas area 25,9 hektare ini memiliki kapasitas tampung yang besar. Melansir dari situs resmi Jabarprov, disebutkan bahwa Masjid Al-Jabbar Bandung dapat menampung jamaah hingga mencapai 33.000 orang. Namun, jika dikalkulasi dengan area halaman, Masjid Al-Jabbar dapat menampung jamaah hingga 60.000 orang.
Itu dia fakta-fakta masjid Al Jabbar yang perlu kamu ketahui. Semoga membantu!
(tya/tey)