.webp)
Over tourism tengah melanda Pulau Canary. Banjir turis ternyata tak berdampak positif bagi warga dan malah membuat warganya kesal.
Kesalnya warga Tenerife bukan tanpa sebab. Mereka beralasan banyaknya turis yang datang justru membuat para turis tak terkontrol saat liburan di pulau cantik itu.
Dilansir dari detikTravel, ada berbagai persoalan yang membuat warga kesal. Yang paling utama yakni krisis perumahan. Sebab, para pemilii rumah lebih memilih menyewakan properti mereka ke wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah lalu lintas juga jadi persoalan. Banyak mobik sewaan yang hilir mudik bikin macet apalagi saat musim liburan. Kondisi ini diperparah dengan mudahnya perizinan membuat hotel.
Penduduk Canary khawatir permasalahan turis bisa jadi bom waktu. Warga ada yang mengingatkan dampak negatif apabila banyak turis datang.
Upaya penolakan pun sudah dilakukan warga. Bahkan warga setempat membuat grafiti penolakan turis ke Canary. Tulisan menohok yang intinta 'mengusir turis'.
Grafiti yang dicoret di tembok tersebut sebagai bentuk pelampiasan kekesalan warga setempat.
Rodrigo Ceron salah seorang warga setempat yang sudah sejak kecil tinggal di sana mengaku pulau itu sudah mengalami berbagai masalah sejak kebanjiran turis. Mulai dari kemacetan hingga peningkatan biaya hidup.
Presiden Pemerintahan Kepulauan Canary, Fernando Clavijo sudah buka suara. Dia mengatakan meskipun pariwisata adalah industri utama, tetapi sektor ini perlu membantu sektor-sektor lain dan meningkatkan upah. Itu agar dapat membagi kekayaan dengan lebih baik.
Tapi faktanya, 36 persen penduduk atau sekitar 780 ribu orang berisiko mengalami kemiskinan dam pengucilan sosial.
Artikel ini sudah tayang di detikTravel, baca selengkapnya di sini
(wkn/dir)
