Malam tahun baru ini bisa jadi jadi malam tahun baru terakhir bisa berkegiatan di Pulau Kunti. Karena mulai tahun 2024, pulau di kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGG) terlarang untuk dimasuki.
Diketahui pihak Balai Besar KSDA Jawa Barat memberlakukan aturan tegas agar wilayah konservasi itu tidak lagi terjamah manusia kecuali untuk kepentingan pendidikan dan penelitian.
Namun pegiat wisata meminta waktu hingga akhir tahun ini agar kawasan masih bisa dimasuki wisatawan dengan beberapa catatan, salah satunya hanya di wilayah pasir putih atau kawasan pantai tanpa memasuki kawasan konservasi secara keseluruhan.
"Peningkatan kunjungan luar biasa, wisatawan yang datang pahan bahwa mulai tahun depan ada larangan masuk ke Pulau Kunti. Banyak yang memesan kapal wisata sejak kemarin, hingga hari ini. Bahkan pemesanan ke depan juga banyak," kata Saman, pengelola kapal wisata kepada detikJabar, Senin (25/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Peningkatan kunjungan wisatawan secara signifikan itu kembali ditegaskan Saman karena sudah tersebarnya aturan Pulau Kunti di tahun depan.
"Pengunjung sudah banyak yang tahu, soal aturan tersebut. Mereka paham tahun baru terakhir di Pulau Kunti, banyak yang nanya ditutup saya bilang mulai bulan depan ditutup ke pulau kunti itu penjelasan saya ke mereka," ujar Saman.
"Karena sebetulnya kita tidak merambah hutan hanya sampai ke pantainya saja, tidak sampai ke kawasan konservasi," tambah dia.
Saman juga mengatakan, ia dan pengelola kapal wisata lain juga mengantisipasi hal yang mengganggu kawasan tersebut, salah satunya persoalan sampah.
"Kami siapkan trashbag agar tidak ada sampah yang tertinggal. Imbauan juga kita berikan kepada wisatawan untuk tetap menjaga alam. Saat ini seperti itu, mungkin mulai tahun depan, konsep wisata saya dan teman-teman bakalan berbeda hanya menawarkan keliling kawasan wisata saja," bebernya.
Diketahui, Resort Suaka Margasatwa Cikepuh dan Cagar Alam Cibanteng bakal memberlakukan aturan tegas dengan penutupan kawasan Pulau Kunti di area Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGG).
Sejumlah pemicu membuat Resort di bawah naungan pemangkuan Seksi Konservasi Wilayah II Bogor Bidang KSDA Wilayah II Bogor Balai Besar KSDA Jawa Barat itu meradang. Perambahan kawasan disebut semakin mengkhawatirkan.
"Kalau saya sendiri dari dulu sudah sosialisasi, hanya banyak pertimbangan ya, bukan berarti saya memberikan kebijakan, waktu itu (warung) masih tidak bertambah, sekarang warung bertambah. Di belakangnya ada kebon sampe (kebun singkong), kebun pisang, ini semakin hancur," ungkap Kepala Resor (Kares) Cikepuh Iwan Setiawan, Jumat (1/12/2023).
(sya/tey)