Melancong ke Pasar Ceplak yang Punya Julukan Malioboro van Garut

Melancong ke Pasar Ceplak yang Punya Julukan Malioboro van Garut

Hakim Ghani - detikJabar
Jumat, 15 Des 2023 08:00 WIB
Maliboro van Garut, Pasar Ceplak
Maliboro van Garut, Pasar Ceplak (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Ada sebuah tempat yang kaya akan kuliner di Kabupaten Garut. Namanya Pasar Ceplak. Jika melancong ke Garut, detikers bisa mampir untuk berburu beragam macam kuliner lezat di sana.

Jika Yogyakarta punya Malioboro yang jadi salah satu daya tarik wisatawan, lain halnya dengan Garut. Kota berjuluk Swiss van Java ini, punya sebuah tempat yang digandrungi warganya sendiri, maupun wisatawan yang mampir.

Namanya adalah Pasar Ceplak. Dari namanya saja, tempat ini sangat identik dengan makan. Ceplak, dalam Bahasa Sunda memiliki makna suara mulut saat makan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasar Ceplak ini, berada di Jalan Siliwangi. Sekitar 1 kilometer di sebelah Utara Alun-alun Garut. Pasar Ceplak membentang di setengah Jalan Ahmad Yani. Mulai dari perempatan Jalan Cikuray hingga pertigaan Jalan Ciledug.

Di lahan jalan yang ukurannya kira-kira sepanjang dua kali lapangan sepak bola ini, para pedagang berjualan. Di sisi kiri dan kanan jalan, gerobak-gerobak pedagang berjejer sehabis asar.

ADVERTISEMENT
Maliboro van Garut, Pasar CeplakMaliboro van Garut, Pasar Ceplak Foto: Hakim Ghani/detikJabar

Ada yang jualan ayam bakar, seblak, bakso aci hingga beragam camilan sepert molen, sekoteng, kue putu, keripik, dan usus goreng. Tak ketinggalan, ada juga pedagang yang menjual beragam minuman seperti jus hingga kopi.

Para pedagang di tempat ini, diketahui mulai berjualan sejak pukul 15.30 WIB setiap harinya. Saat gerobak mulai berbaris di sore hari, hanya motor yang bisa menembus jalanan ini.

Usut punya usut, ternyata Pasar Ceplak ini bukan 'anak kemarin sore' di dunia perkulineran di Garut. Pasar Ceplak, ternyata tergolong legendaris karena sudah ada sejak zaman dahulu.

Dedi Juhendi, adalah satu dari sekian banyak pedagang yang berjualan di Pasar Ceplak. Seingatnya, Pasar Ceplak diketahui sudah eksis sejak tahun 1962 silam.

"Kalau dulu, berbagai macam dagangan ada. Mulai dari peuyeum, pindang, bobodasan sampai jagung beleduk," ungkap Dedi.

Pria berumur 58 tahun itu merupakan generasi kedua yang berjualan di Pasar Ceplak. Lapak camilan manis yang kini dijaganya, merupakan warisan dari sang ayah.

"Saya mulai jualan tahun 1986. Langsung jualan molen, onde, odading. Kalau menu yang lain, kayak cibai, baru sekitar 15 tahun yang lalu," katanya.

Maliboro van Garut, Pasar CeplakMaliboro van Garut, Pasar Ceplak Foto: Hakim Ghani/detikJabar

Ada 97 pedagang yang biasa berjualan di Pasar Ceplak. Tapi, setiap hari, hanya ada sekitar 27 pedagang saja yang menjajakan dagangannya, karena tempat yang terbatas. Pedagang ayam goreng dan bakar menjadi yang paling banyak eksis di sana.

Pasar Ceplak ini sendiri menjadi legenda di Garut. Sebab, para pedagang diketahui sempat dipindah ke lokasi lain di tahun 2000-an. Tapi, gegara sepi, mereka kembali ke tempat ini dan berjualan hingga sekarang.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads