6 Tempat Ziarah Keramat di Jawa Barat

6 Tempat Ziarah Keramat di Jawa Barat

Anita Ayu - detikJabar
Minggu, 03 Des 2023 10:00 WIB
Komplek permakaman Sunan Gunung Jati
Komplek permakaman Sunan Gunung Jati. (Foto: Ony Syahroni/detikJabar)
Bandung -

Bagi masyarakat Indonesia, ziarah kubur merupakan sebuah tradisi mengunjungi kuburan dengan maksud untuk mengambil pelajaran terkait kematian dan kehidupan akhirat, dan bertujuan untuk mengingatkan manusia akan keniscayaan kematian. Ziarah kubur biasanya dilakukan dengan mengunjungi makam orang tua atau leluhur yang dianggap penting dan mulia.

Jawa Barat merupakan salah satu daerah tempat penyebaran ajaran Islam yang dilakukan oleh Wali Songo. Sehingga, terdapat banyak makam wali sebagai tempat wisata religi yang bisa dikunjungi. Wisata religi tidak hanya menambah wawasan sejarah, namun sekaligus dapat menambah keimanan dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta.

6 Rekomendasi Tempat Ziarah Populer di Jawa Barat

Ziarah bisa dilakukan pada momen-momen tertentu, salah satunya menjelang Ramadan. Berikut rekomendasi wisata religi ziarah di Jawa Barat yang kerap dikunjungi peziarah dari dalam maupun luar kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Makam Gua Safarwadi Pamijahan

Dahulu, Gua Safarwadi merupakan tempat berkumpulnya para wali. Goa ini merupakan tempat yang digunakan oleh Syaikh Abdul Muhyi untuk mendidik santrinya dan berdakwah menyebarkan ajaran Islam. Syaikh Abdul Muhyi merupakan seorang waliyullah keturunan dari Raja Galuh (Padjajaran) dan anak dari Sembah Lebe Warta Kusumah. Syaikh Abdul Muhyi lebih dikenal dengan sebutan Haji Karang, karena beliau pernah uzlah dan khalwat di Gua Karang.

2. Makam Sunan Gunung Jati

Makam Sunan Gunung Jati CirebonMakam Sunan Gunung Jati Cirebon Foto: Wahyu Setyo Widodo/detikTravel

Makam Sunan Gunung Jati merupakan makam salah satu anggota Wali Songo yang turut serta menyebarkan Islam di Tanah Pasundan. Sunan Gunung Jati memiliki nama lengkap Sultan Syarif Hidayatullah Al-Azhamatkhan Al-Husaini Al-Cirbuni Shahib Jabal Jati bin Sultan Syarif Malik Abdullah Umdatuddin Al-Azhamatkhan Al-Husaini.

ADVERTISEMENT

Sunan Gunung Jati lahir pada tahun 1448 Masehi dari pasangan Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alam dan Nyai Rara Santang, Putri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran. Menurut beberapa sumber, Sunan Gunung Jati wafat pada tanggal 26 Rayagung tahun 891 Hijriah atau bertepatan pada tahun 1568 Masehi. Makam ini berlokasi di Jalan Alun-Alun Ciledug, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.

3. Makam Prabu Kian Santang

Makam Prabu Kian Santang juga dikenal sebagai Makam Keramat Godog. Makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir Prabu Kian Santang, pemimpin kerajaan Pajajaran, juga putra Prabu Siliwangi. Prabu Kian Santang juga dikenal dengan nama Sunan Rohmat sejak beliau menjadi mualaf.

Area makam ini terdiri dari sembilan makam yakni satu makam milik Prabu Kian Santang, dan makam lainnya merupakan makam murid-muridnya.

4. Makam Mbah Panjalu atau Syech Ngora

Situ Lengkong Panjalu CiamisSitu Lengkong Panjalu Ciamis Foto: Dadang Hermansyah

Makam Mbah Panjalu merupakan makam Syech Panjalu atau Syech Ngora yang berada di Ciamis. Syech Panjalu merupakan salah seorang penyebar agama Islam di wilayah Pasundan yang memiliki kekuatan sakti yang mencari ilmu hingga ke Mekkah. Namun kekuatannya tak sebanding dengan kekuatan Sayyidina Ali.Ketika pulang dari tanah suci, beliau dibekali pakaian kehajian dan air zam zam yang dibawa dalam gayung yang berlubang. Konon, air zam zam tersebut ditumoahkan di Pasir Jambu dan dipercaya meluas menjadi danau yang dikenal sebagai Situs Lengkong Panjalu.

5. Makam Syekh Quro

Syech Quro atau dikenal dengan nama Syekh Qurotul Ain atau Syekh Hasanudin atau Syekh Mursahadatillah merupakan keturunan ulama besar Perguruan Islam dari negeri Campa yakni Syekh Yusuf Sidik. Syekh Quro mengikuti jejak sang ayah menjadi pendakwah dan membantu menyebarkan ajaran Islam di Karawang. Syekh Quro pertama kali berlabuh di Pelabuhan Muara Jati Cirebon pada tahun 1338 Saka atau tahun 1416 Masehi

6. Makam Habib Keling

Habib Keling dikenal juga dengan nama Habib Umar. Beliau merupakan salah satu wali Allah yang berasal dari Keling yang merupakan salah satu wilayah dari kerajaan Samudera Pasai yang kini menjadi wilayah Aceh. Menurut catatan sejarah, Habib Keling datang ke Indonesia bersama Habib Quro untuk berdakwah menyebarkan ajaran Islam di bumi Pasundan.

Dalam perjalanan menuju Cirebon, Habib Keling mengalami kejadian tak terduga. Perahu yang dinaiki beliau tiba-tiba mengalami kerusakan dan tenggelam di wilayah pantai ujung tua Kerangkeng. Hal tersebut membuat Habib Keling mau tidak mau harus singgah dan menetap di pantai tersebut, dan menjalankan misinya untuk berdakwah. Habib Keling dimakamkan di tepi pantai wilayah Indramayu dan menjadi salah satu makam keramat di daerah ini.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads