Syahdunya Jalan di Sukabumi Kala Bunga Tabebuya Bermekaran

Syahdunya Jalan di Sukabumi Kala Bunga Tabebuya Bermekaran

Siti Fatimah - detikJabar
Jumat, 03 Nov 2023 16:46 WIB
Pohon Tabebuya bermekaran di Jalan Lingkar Selatan Sukabumi.
Pohon Tabebuya bermekaran di Jalan Lingkar Selatan Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Lalu lintas di Jalan Jalur Lingkar Selatan, Kota Sukabumi sore itu cukup lengang. Hilir mudik kendaraan melewati jalanan tersebut.

Pemandangan istimewa pun tersaji di Jalan Jalur Lingkar Selatan, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi. Bunga Tabebuya bermekaran membuat indah pemandangan jalan bypass itu.

Warna bunga tabebuya yang kuning menyala ini menambah syahdu jalanan Kota Sukabumi sehabis hujan. Tak jarang, beberapa pengendara pun mengabadikan bunga yang tengah mekar itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Kota Sukabumi, pohon Tabebuya pertama kali ditanam pada tahun 2010 saat kepemimpinan Wali Kota Muslikh Abdusyumur. Saat itu, pemerintah menanam pohon Tabebuya kuning di simpang Tugu Adipura.

"Saya yang pertama kali nanam itu yang paling tua itu kaya di belokan Kimia Farma (simpang Tugu Adipura) yang di belokan itu kan sudah rimbum banget lalu di-pruning (pangkas) dulu tapi jadi lagi, itu yang pertama. Kalah nggak salah ditanam tahun 2010 waktu Wali Kotanya Pak Muslikh," kata Fajar Rahmansyah selaku Kepala Seksi Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Sukabumi, Jumat (3/11/2023).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, penanaman pohon Tabebuya pun diperbanyak di beberapa titik salah satunya di depan Masjid Agung Kota Sukabumi, Jalan Achmad Yani, Lapang Merdeka hingga Jalan Lingkar Selatan. Hingga saat ini ada sekitar 100-an pohon Tabebuya di Sukabumi.

Fajar menjelaskan, pohon Tabebuya yang ditanam di Sukabumi terdiri dari tiga jenis, yaitu berwarna merah muda, putih dan kuning. "Sebenarnya di Indonesia itu Tabebuya ada empat, yang kuning, yang merah muda, putih dan ungu, cuman yang ungu kita belum nanem karena belum nemu bibitnya, agak susah mema ng bibitnya kalau yang ungu," ujarnya.

Pada September ini, kata dia, pohon Tabebuya yang sudah cukup umur akan berbunga. Jika pohon Tabebuya berwarna merah muda, maka bentuknya seperti bunga Sakura.

"Nah yang kuning ini kan sudah cukup umur, kalau yang putih sama yang merah muda itu belum. Cukup umurnya sekitar 2 tahun," katanya.

Pohon Tabebuya menurutnya endemik asal Brazil. Saat bermekaran, bunga Tabebuya hanya bertahan selama empat hari dan akan berguguran. Setelah tiga minggu kemudian akan tumbuh biji dan buah.

Biasanya, dia mendapatkan bibit Tabebuya dari luar kota misalnya seperti Karawang. "Untuk harganya itu tergantung ketinggian batang pohon, lebih tinggi dia harganya lebih mahal, mulai dari harga Rp100 ribu sampai sekitar Rp700 ribu," sambungnya.

Fajar pun mengungkapkan alasan pemilihan pohon Tabebuya. Menurutnya, Wali Kota periode 2013-2018 Mohamad Muraz ingin membentuk Kota Sukabumi lebih berwarna.

"Jadi gini waktu itu zaman Pak Muraz itu lebih suka yang berwarna karena mencerminkan bahwa kita itu beragam, solid makanya dikasih yang berbunga (berwarna) bisa nggak stres gitu," tuturnya.

Soal pemeliharaan, dia menyebut, petugas pertamanan hanya perlu melakukan pruning atau pemangkasan secara rutin. Selain dapat memberikan ruang untuk fotosintetis, pruning juga dapat mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan misalnya tumbang.

(mso/mso)


Hide Ads