Detikers yang tengah cari destinasi wisata air di wilayah Jawa Barat, sudah pernahkah berkunjung ke Waduk Cirata? Kalau belum, berwisata ke bendungan ini mungkin saja cocok denganmu.
Waduk Cirata merupakan salah satu destinasi wisata air yang berada di Purwakarta. Lokasinya terletak di Desa Tegalwaru, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.
Sebenarnya, lokasi Bendungan Cirata ini mencakup tiga kabupaten, yakni Bandung Barat, Cianjur, dan Purwakarta. Demikian karena kawasan waduk ini memiliki luas sekitar 43.000 hektar, yang terbagi menjadi wilayah daratan seluas 37.000 hektar dan perairan 6.200 hektar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak beberapa tahun silam, Cirata telah menjadi objek wisata yang cukup populer. Pasalnya, bendungan ini punya keindahan panorama tersendiri sehingga cocok dijadikan tempat berlibur sambil melepas penat bersama keluarga. Pengunjung yang berwisata biasanya mendatangi lokasi utama di kawasan Kuliner Buangan, Cipeundeuy, Purwakarta.
Lantas, sebetulnya Waduk Cirata difungsikan untuk apa? Benarkah bendungan ini dijadikan sebagai tempat wisata? Apa saja wisata yang bisa ditemukan di Bendungan Cirata ini? Cari tahu informasinya pada uraian berikut.
Sejarah Waduk Cirata
Bendungan Cirata dibangun pada tahun 1984 hingga 1988. Sejak pertama kali beroperasi di bawah naungan PLN, waduk ini berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) serta menjadi regulator untuk mengalirkan air ke tiga kabupaten di sekitarnya.
Sebagaimana telah disebutkan, bendungan ini memiliki area seluas 43.000 hektar, dengan wilayah perairan sekitar 6.200 hektar dan daratan seluas 37.000 hektar. Dinobatkan sebagai bendungan paling tinggi di Indonesia, genangan air Cirata dikabarkan punya kedalaman 125 meter.
Proses pembangunan Waduk Cirata sedikitnya sampai mengerahkan 5.000 tenaga kerja. Ini dilakukan dengan cara membendung aliran Sungai Citarum yang memang menjadi sumber air beberapa waduk di Jawa Barat.
Sedemikian besar bendungan membuat volume air yang ditampung dan listrik yang diproduksi PLTA juga tak main-main. Dengan pasokan listrik yang luar bisa, tak heran bila PLTA Cirata disebut-sebut menjadi PLTA terbesar di Asia Tenggara.
Karena sebanyak 2.165 juta mΒ³ volume air di waduk ini dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas 1.008 megawatt dan total listrik per tahunnya mencapai 1.428 gigawatt. Kapasitas listrik sebesar ini digunakan untuk menyokong kebutuhan listrik di Jawa, Madura, dan Bali.
Mengutip publikasi milik Universitas Padjajaran, volume air yang ditampung Waduk Cirata ini juga berfungsi sebagai pengendali kualitas dan kuantitas air tawar.
Bendungan ini berkembang menjadi pusat budidaya air tawar terbesar dengan jumlah Keramba Jaring Apung (KJA) berkapasitas produksi ikan di atas 135.000 ton pada tahun 2012. Namun pada 2013, produksi ikan menurun hingga di bawah angka 120.000 ton.
Seiring bergulirnya waktu, Cirata juga berkembang menjadi destinasi wisata dengan sejumlah spot favorit yang bisa dinikmati pengunjung.
Wisata Waduk Cirata
Pengelolaan wisata di Bendungan Cirata sudah terbilang baik. Ini bisa dilihat dari waktu operasional, sejumlah fasilitas serta berbagai spot yang telah memadai.
Waktu Operasional Waduk Cirata
Detikers yang hendak mengunjungi bendungan ini tak terhalang waktu alias kamu bisa bebas datang ke Cirata kapan saja. Ini lantaran waktu operasional wisata Waduk Cirata dibuka setiap hari selama 24 jam.
Jika ingin berkunjung ke Cirata, pastikan datang saat waktu sedang cerah supaya liburanmu bisa nyaman.
Harga Tiket Masuk Waduk Cirata
Untuk menikmati wisata di bendungan Cirata, pengunjung hanya perlu merogoh kocek murah, ko. Harga tiket masuk kisaran Rp 5.000-Rp 10.000 per orangnya. Untuk parkir kendaraan, pengunjung cukup membayar sebesar Rp 3.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Rute Menuju Waduk Cirata
Perjalanan wisata menuju Cirata dapat diakses dengan mudah, lho. Pasalnya, akses jalan di kawasan Purwakarta untuk ke bendungan ini sudah baik sehingga kendaraan seperti motor dan mobil bisa melintas.
Detikers yang hendak ke Waduk Cirata dari pusat kota Purwakarta perlu menempuh jarak 27 km dengan waktu sekitar 1 jam perjalanan menggunakan kendaraan. Sementara jika berangkat dari Kota Bandung, kamu perlu menempuh jarak berkisar 55 km.
Fasilitas Waduk Cirata
Karena telah dikelola baik untuk menjadi objek wisata, pengunjung bisa menemukan fasilitas penunjang dengan mudah di Cirata. Fasilitas yang tersedia, berupa; area parkir, toilet, mushola, gazebo, perahu wisata, warung makan, tempat oleh-oleh, hingga penginapan.
Spot Wisata Waduk Cirata
Pengunjung dapat berwisata dengan melakukan sejumlah aktivitas di bendungan ini, seperti:
1. Memancing
Di kawasan Waduk Cirata, detikers diperbolehkan untuk memancing. Maka dari itu, bawalah alat pancing jika punya hobi memancing. Kamu bisa memancing ikan di waktu pagi atau sore sambil menikmati pemandangan indah serta suasana sejuk di bendungan ini.
2. Eksplor Waduk dengan Perahu
Selain itu, detikers juga dapat menyaksikan panorama waduk dengan berkeliling menggunakan perahu tradisional. Tak hanya menyusuri bendungan, kamu nanti juga diajak melihat-lihat keramba para nelayan yang membudidayakan ikan air tawar di tengah Waduk Cirata.
3. Kulineran
Terdapat sejumlah tempat makan yang dapat pengunjung datangi di kawasan Cirata ini. Di sejumlah warung makan ini, detikers bisa menemukan kuliner khas sunda serta olahan ikan segar yang diambil langsung dari bendungan.
4. Berburu Foto
Karena keindahan pemandangan waduk ini tak ada duanya, kamu yang berkunjung juga bisa menemukan banyak spot foto yang indah dan menarik. Detikers dapat berpose sambil memperlihatkan panorama Bendungan Cirata yang menawan dan mengunggahnya di media sosial.
Itulah uraian mengenai Waduk Cirata, mulai dari sejarah hingga wisata apa saja yang tersedia. Bagaimana nih, apakah detikers tertarik berkunjung ke bendungan di Purwakarta ini?
(fds/fds)