Kreativitas masyarakat se-Kecamatan Lembang patut diacungi jempol. Mereka menumpahkan ide dan tenaganya demi menyuguhkan sesuatu yang menarik dan bisa dinikmati masyarakat lain yang menonton.
Terbukti, kala Jalan Raya Lembang didapati oleh arak-arakan peserta karnaval dalam balutan kostum yang unik mulai dari pakaian khas Sunda, kostum karakter Hanoman, pewayangan. Lalu ada beberapa orang yang mengangkat jampana hingga patung.
Salah satu patung yang sangat menyita perhatian karena mencolok mata yakni patung harimau putih. Patung itu dibuat oleh warga Desa Sukajaya, Lembang. Selain harimau putih, ada patung tokoh pewayangan, hingga Presiden pertama RI, Soekarno.
"Dari kami itu ada tujuh RW yang ikut karnaval. Sebetulnya ini mendadak, kalau misalnya diberitahu lebih awal itu mungkin lebih banyak RW yang akan ikut," ujar Kepala Desa Sukajaya, Asep Jema Rahmat saat ditemui, Rabu (16/8/2023).
Harimau putih dan tokoh pewayangan serta beberapa pria berkostum Hanoman menjadi ikon Desa Sukajaya. Menurutnya, ada filosofi di balik pemilihan karakter harimau putih dan pewayangan menjadi patung yang diarak dalam karnaval tersebut.
"Tentu harimau putih ini kan sejarahnya berkaitan dengan Prabu Siliwangi. Sedangkan tokoh-tokoh pewayangan termasuk Hanoman, itu melambangkan kekuatan dan perjuangan dalam peperangan," tutur Asep.
![]() |
Ukuran harimau putih itu cukup besar, punya lebar sekitar tiga meter, panjang enam meter, dan ketinggian sekitar tiga meter itu dibuat dalam waktu sekitar satu bulan.
"Jadi 90 persen ide dan yang mengerjakan itu warga Desa Sukajaya semua. Makanya mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini," ucap Asep.
Sementara itu Kapolsek Lembang Kompol Hadi Mulyana, mengatakan lima ribuan warga tumplek di Lembang mulai dari Simpang Grand Hotel hingga ke kawasan Alun-alun Lembang demi memeriahkan Lembang Carnival Days.
"Warga yang mengikuti acara ini terlihat sangat antusias, jalan juga sangat ramai. Jadi, kami harus melakukan pengaturan arus lalu lintas untuk mengurai kemacetan di sepanjang jalan Raya Lembang," ujar Hadi.
Untuk mengurai kemacetan, pihaknya harus melakukan pengalihan arus lalu lintas di Jalan Raya Lembang yang menuju arah Alun-alun Lembang agar pengendara tidak melintasi jalan yang dilalui peserta Lembang Carnival Days.
"Jadi kendaraan dari Simpang Beatrix dibelokkan ke Jalan Grand Hotel, contra flow dengan yang dari arah Pasar Panorama," ucap Hadi. (yum/yum)