Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan strategi demi bisa menyerap tenaga kerja di sektor pariwisata. Salah satunya melalui pengembangan desa wisata.
Desa wisata sendiri merupakan program yang digagas Kemenparekraf. Sejauh ini sudah ada 75 yang dianugerahi desa wiata. Kemenparekraf menargetkan ada 250 desa wisata di Indonesia.
"Akhir dari pada pemerintahan tahun depan, dengan targetnya 250 desa wisata kita sentuh dengan berbagai program," ujar Menparekraf Sandiaga Uno di Desa Wisata Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Kamis (10/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga mencontohkan Desa Wisata Alamendah. Menurutnya, desa wisata ini terus berkembang usai diterpa pandemi COVID-19. Bahkan dia memuji desa wisata itu bisa menciptakank lapangan pekerjaan baru.
"Tahun lalu secara kolektif 2,5 juta lapangan pekerjaan baru tercipta. Tahun depan targetnya 4,5 lapangan kerja baru," katanya.
Begitu juga dengan jumlah kunjungan. Dia melihat ada kenaikan signifikan dari wisatawan ke desa wisata Alamendah.
"Saya pantau dari kunjungannya, tahun lalu naik 30 persen, tahun ini naik lagi. Pertumbuhan ekonomi 5,17 persen ditengah ketidakpastian global, ini adalah ditopang juga oleh sektor pariwisata," jelasnya.
Berikan Pelatihan
Sandiaga mengatakan saat ini di Jabar sudah ada lima desa wisata yang mendapatkan pelatihan. Kelima desa wisata tersebut berada di Kabupaten Bandung (Alamendah dan Ciburial), Pangandaran, Garut dan Sukabumi.
Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan literasi keuangan. Menurut Sandiaga, pelatihan diberikan agar desa wisata bisa lebih mandiri dan mengembangkan produk ekonomi kreatif.
"Untuk menjadikan desa wisata lebih tangguh lagi ke depan. Dengan daya tarik wisata yang beragam, lebih banyak dan kemampuan membangun produk ekonomi kreatif unggulan," ucapnya.
"Saya yakin dengan kolaborasi bersama ditunjukkan dengan 5 desa wisata di provinsi jabar. Ini kita bisa pulihkan lagi kebangkitan ekonomi kita. Demi memberi kesejahteraan masyarakat yang meningkat," tuturnya menambahkan.
Pihaknya menambahkan bantuan tersebut bisa digunakan desa wisata dalam peningkatan SDM. Kemudian meningkatkan produk ekonomi kreatif dan peningkatan destinasi wisata.
"Sehingga kunjungan wisatawan itu lebih berkualitas dan lebih berkelanjutan. Harapannya desa-desa ini akan menjadi penopang dari pertumbuhan ekonomi ke depan," pungkasnya.
(dir/dir)