Hotel 10 Meter dari Pesisir Pantai Pangandaran Airnya Payau, Cek Faktanya

Hotel 10 Meter dari Pesisir Pantai Pangandaran Airnya Payau, Cek Faktanya

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Senin, 12 Jun 2023 20:00 WIB
Pantai Pangandaran.
Pantai Pangandaran. (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Di Pangandaran deretan hotel memiliki jarak yang begitu dekat dengan bibir pantai. Bahkan tak sedikit sejumlah hotel yang membuka jendela langsung berhadapan dengan air laut.

Hotel-hotel di pantai Pangandaran hanya terhalang sebidang akses jalan pedestrian lalu bibir pantai. Meskipun demikian, kondisi air di hotel tersebut tidak terasa asin.

Bahkan hanya berjarak 5 meter dari bibir pantai terdapat sebuah sumur tua yang kedalamannya 15 meter memiliki rasa air tawar, padahal air laut sangat begitu dekat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tokoh Masyarakat Pangandaran Jajang Nurjaman (54) mengatakan sejak 45 tahun lalu waktu masih kecil sumur air tawar di bibir pantai itu sudah ada dan memang betul meskipun beberapa meter dari laut rasanya payau.

"Karena demikian sejumlah hotel di Pangandaran tidak memerlukan PDAM, karena sumurnya pasti sudah payau," kata Jajang belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Menurutnya air bawah tanah tepi pesisir pantai barat Pangandaran bakalan terasa tawar karena memiliki Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pangandaran. "Saya yakin akar pepohonan besar dapat menampung banyak air hingga terserap ke daratan pantai Pangandaran," ucapnya.

Ketua Tagana Pangandaran Nana Suryana mengatakan bersihnya air tawar di pesisir pantai meski dekat dengan laut, karena berbagai faktor.

"Memang benar karena adanya cagar alam, tetapi pantai Pangandaran waktu itu sebelum adanya tsunami terdapat deretan pohon kelapa. Sehingga akar-akar pohon mampu menopang banyak air dan tanahnya menguat," kaat Nana.

Hotel di Pangandaran Menggunakan Air Bawah Tanah

Kepala Bidang Pajak Lainnya Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Pangandaran Asep Rusli mengatakan hampir semua hotel yang berada di pantai Pangandaran menggunakan air bawah tanah (ABT).

"Sehingga mereka menggunakan sumur bor yang menggali sangat dalam ke bawah tanah," kata Asep kepada detikJabar.

Menurutnya sumur ABT yang ada di hotel belum berizin semua, ada yang sudah berizin adapun yang masih proses. Selain itu, ABT hotel di Pangandaran belum ditetapkan pajaknya.

"Karena kalau belum ditetapkan volume air yang diambil tidak dikontrol. Karenanya itu akan berbahaya jika di bawah tanah hotel mengalami keropos," ucapnya.

Asep mengingatkan untuk hotel agar tidak terlalu dalam untuk melakukan pengeboran bawah tanah.

Sementara Pengamat Sejarah Pangandaran Ari Nugroho mengatakan ratusan tahun yang lalu Cagar Alam Pananjung dengan Pangandaran terpisah oleh laut.

"Karenanya hotel yang saat ini berdiri di pantai barat dan timur Pangandaran bawahnya merupakan permukaan laut dangkal," ucapnya.

Ia mengatakan bahkan dalam bahasa tutur yang disampaikan secara turun temurun, jika di bawah tanah Pangandaran yang sekarang berdiri hotel terdapat sungai purba. "Artinya dibawah laut itu terdapat sungai lama," ucapnya.

Kendati demikian, kata Ari, pembuktian terkait sungai Purba masih menjadi bayang-bayang karen masih perlu banyak bukti.

"Konon sungai Purba itu terhubung ke daratan yang ada di Cikalong. Kan Cikalong itu asal-usulnya Air dibawah Kolong atau sungai dibawah daratan. Konon sungai itu terhubung ke Pangandaran," ucapnya.

Kata dia, apabila hotel-hotel di Pangandaran tidak mengontrol ABT bisa kemungkinan keropos bawahnya dan itu juga bahaya untuk menurunya permukaan tanah.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads