Sejuk dan tenangnya objek wisata Curug Layung yang berada di ketinggian 1.409 mdpl menjadi daya tarik bagi sekelompok remaja mendirikan tenda untuk kemah di libur akhir pekan kali ini.
Selain kemah, mereka yang berasal dari berbagai latarbelakang itu punya tujuan lain, yakni mendongkrak nama wisata Curug Layung yang ada di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) itu sebagai destinasi sport tourism.
Sport tourism sendiri adalah kegiatan olahraga di alam terbuka sekaligus bertujuan mengenalkan maupun mempromosikan destinasi wisata tiap daerah yang bisa dijajal wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan sport tourism yang dilaksanakan sekelompok remaja di Curug Layung itu digagas oleh mahasiswa Stiepar Yapari Bandung program studi Manajemen Pariwisata angkatan 2020.
"Jadi kegiatan sport tourism ini temanya Summercamp. Untuk kegiatannya itu ada hiking, games, dan camping. Untuk hiking dari pintu masuk sampai ke Curug Layung," ujar Asep Rohendi S (22), salah satu panitia Summercamp kepada detikJabar, Minggu (11/6/2023).
Mahasiswa peminatan destinasi itu mengatakan tujuan di balik Summercamp yang dihelat selain dalam bidang akademis, juga untuk mengenalkan lagi destinasi wisata yang menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan.
"Jadi kita ingin juga menaikkan lagi pamor salah satu destinasi yang ada di KBB yaitu Curug Layung, meskipun akses kurang nyaman namun masih banyak hal yang bisa dikembangkan disini," kata Hendi.
Ada sekitar 25 orang yang terlibat dalam Summercamp tersebut. Pesertanya berasal dari kalangan mahasiswa serta pelajar SMP yang rata-rata baru pertama kali menjajal sport tourism dan bermalam di dalam tenda di tengah barisan pohon pinus.
"Untuk peserta terdiri dari pelajar SMP dan kampus lain pun ada. Mungkin dengan adanya kegiatan ini akan menambah relasi para peserta. Tentu output lainnya mereka bisa menambah pengalaman berkegiatan outdoor," kata Hendi.
Sekentara itu Muhammad Rasya Noor Fauzan (16) salah seorang peserta Summercamp, mengaku pengalaman yang didapat saat mengikuti kegiatan sport tourism di Curug Layung menjadi yang pertama baginya.
"Seru banget, ini yang pertama kali nge-camp di gunung seperti ini. Jadi bisa menambah relasi juga soalnya kan banyak yang belum kenal," kata pelajar SMP Juara tersebut.
![]() |
Ajang Kenalkan Sport Tourism pada Masyarakat
Di satu sisi, sport tourism masih asing di telinga orang Indonesia. Sebagian sudah familiar dengan istilah itu, namun sebagian lagi bakal mengernyitkan dahi jika ditanya soal sport tourism. Meskipun pemerintah sudah sering menggelar sport tourism berskala nasional hingga internasional, seperti Tour de Singkarak dan gelaran lainnya.
"Kita datang ke sini juga membawa beban bagaimana membuat masyarakat umum mengetahui apa itu sport tourism dan kegiatanya sendiri seperti apa. Paling sederhana kita jelaskan kalau hiking dan tahu objek wisatanya, itu sebetulnya sudah bagian dari sport tourism," ujar Mochamad Diva Aditya (23), panitia lainnya.
Contoh kecil lain dari sport tourism yakni saat seseorang bersepeda dari rumah ke suatu tempat sambil melewati spot-spot tertentu juga merupakan sport tourism.
"Jadi tergantung tujuannya juga, apakah berolahraga saja atau berwisata saja. Tapi sebetulnya, keduanya itu sudah terjadi dan menggambarkan apa itu sport tourism," tutur Diva.
"Nah kalau kegiatan ini, ya itu tadi kita ingin lebih menjual Curug Layungnya karena bisa bersaing dengan curug lainnya. Minusnya akses jalan yang mungkin rusak dan kurangnya lampu-lampu penerangan di sepanjang jalan menuju lokasi," kata Diva.
Sebagai mahasiswa kampus pariwisata, kedatangan mereka ke objek wisata juga bakal mengasah kepekaan dan analisis mereka soal potensi dan manajemen wisata agar bisa berkembang.
"Kita tanpa ada suruhan dari siapapun, ketika datang ke objek wisata itu otomatis menelaah sendiri dan menjadi bahan diskusi pada saat belajar di kelas. Bisa memberikan input soal destinasi, baik dari segi teori dan praktik supaya mampu mengembangkan banyak potensi pariwisata di Indonesia, terutama di Jawa Barat," kata Diva.
(orb/orb)