Terhisap ke Masa Lampau di Museum Gedung Sate

Terhisap ke Masa Lampau di Museum Gedung Sate

Alya Larasati - detikJabar
Jumat, 17 Mar 2023 06:00 WIB
Museum Gedung Sate, Kota Bandung
Augmented reality di Museum Gedung Sate (Foto: Alya Larasati)
Bandung -

Gedung Sate, salah satu museum ikonik di Kota Bandung kini menjadi salah satu destinasi yang sering dikunjungi oleh muda-mudi. Maraknya tren museum date menjadi salah satu alasan naiknya popularitas museum-museum di Kota Bandung.

Mengunjungi museum bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengenal sejarah dan destinasi yang bisa dikunjungi siapa saja.

Gedung Sate dibangun pada tahun 1920-1924 yang dirancang oleh tim yang dipimpin oleh Ir. J. Gerber, Eh. De. Roo dan G.Hendriks, serta Gemeente Van Bandoeng yang diketuai oleh V.L. Sloors.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Museum Gedung Sate, Kota BandungMuseum Gedung Sate, Kota Bandung Foto: Alya Larasati

Gedung ini dulunya dibangun sebagai kantor untuk instansi pemerintahan Hindia Belanda di Jawa Barat. Kemudian pada 1980-2008 Gubernur Jawa Barat Aang Kunaefi (1975-1985) memindahkan kantor Gubernur dan Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dari Gedung Kertamukti di Jalan Braga ke Gedung Sate.

Hingga saat ini Gedung Sate yang beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 22 ini difungsikan menjadi Kantor Gubernur Jawa Barat. Gedung Sate mempunyai gaya arsitektur yang unik, pada bagian puncak atap gedung, terdapat ornamen 6 tusuk sate yang melambangkan 6 juta Gulden yang digunakan untuk biaya pembangunan gedung ini. Tusuk sate ini lah yang menjadikan masyarakat menyebut gedung ini sebagai Gedung Sate.

ADVERTISEMENT

Pada 8 Desember 2017, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan meresmikan Museum Gedung Sate dengan menghadirkan tema "Smart Museum". Museum ini menyajikan berbagai informasi mengenai sejarah pembangunan Gedung Sate dengan penyajian yang modern dipadukan dengan teknologi digital.

Untuk memasuki museum, pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp 5000 saja. Saat memasuki area museum, terpampang penjelasan dan instalasi modern perkembangan Kota Bandung dari masa ke masa.

Terdapat pula penjelasan mengenai arsitektur gedung secara detail, bahkan pengunjung dapat melihat replika struktur dinding pada Gedung Sate. Tak lengkap bila tidak menyuguhkan miniatur Gedung Sate yang indah dan dipenuhi lampu lampu. Dari miniatur ini lah kita bisa melihat Gedung Sate secara utuh.

Selain menyuguhkan visual yang memikat mata, pengunjung juga bisa merasakan sensasi mendengar Sirine yang ada di Gedung Sate. Perlu diketahui, di puncak Gedung Sate terdapat sebuah alarm yang akan otomatis menyala ketika ada serangan dari musuh.

Dulunya alarm ini dapat menjangkau hingga luar Kota Bandung. Namun saat ini alarm hanya dinyalakan sekali dalam setahun sekali tepatnya pada 17 Agustus dan 3 Desember saat Hari bakti, selama 10 menit saja dan hanya terdengar di sekitaran gedung.

Museum Gedung Sate, Kota BandungMuseum Gedung Sate, Kota Bandung Foto: Alya Larasati

Uniknya terdapat ruangan Augmented Reality yang memungkinkan pengunjung seolah-olah ikut serta dalam pembangunan Gedung Sate saat dahulu. Museum ini dibuka setiap hari Selasa-Minggu pukul 08.00 - 16.00 WIB. Untuk informasi lebih lanjut, pengunjung bisa mengunjungi instagram @museumgedungsate

Detikers yuk kita kunjungi museum-museum bersejarah di Kota Bandung! Selain harganya terjangkau kita juga bisa mempelajari sejarah yang bisa menambah wawasan loh.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads