Light Festival kini hadir di Kota Sukabumi, tepatnya di Lapang Suryakencana. Gemerlap cahaya dan riuhnya air mancur menari benar-benar unik dan mampu menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung.
Sukabumi Light Festival ini dibuka pada 24 Juni lalu dan akan berlangsung selama satu bulan sampai 24 Juli 2022. Di dalamnya ada banyak objek wisata seperti taman Lampion, Sea Wolrd, Garden Light, Light Forest, Jurassic Park, Lorong Cahaya dan di bagian center terdapat Dancing Fountain atau air mancur menari.
Semua spot area menggunakan cahaya dari lampu LED berwarna warni seperti warna biru, merah, hijau dan kuning. Spot-spot tersebut jadi daya tarik swafoto wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu staf Taman Pelangi, Kaliana (21) mengatakan, acara tersebut hadir untuk memberikan pengalaman pariwisata yang berbeda bagi masyarakat Kota Sukabumi. Selama sepekan ini, kata dia, antusias masyarakat luar biasa.
"Jadi kalo kita rencana untuk mengadakan pariwisata di Kota Sukabumi. Harapannya bisa menjadi suatu pariwisata dan ada UMKM yang bisa dibantu di sini," kata Kaliana saat ditemui detikJabar, Sabtu (2/7/2022) malam.
Dia mengatakan, festival ini juga menarik wisatawan asal luar kota. Tiap hari, jumlah pengunjung kurang lebih mencapai 200 orang dan meningkat pada saat weekend.
"Hampir seminggu, diperkirakan karna tiga hari awal hujan sekitar 100-200 orang dan ini sekitar 300 an paling ya," ujarnya.
![]() |
Kaliana mengatakan, Light Festival terinspirasi dari sebuah pertunjukkan di Singapura. Karena merasa takjub, maka hiburan itu diadaptasi di Indonesia.
Perlu diketahui, atraksi air mancur menari yang jadi ikon Light Festival ini dimulai tiap satu jam sekali dari mulai pukul 19.30 WIB dan berselang satu jam hingga pukul 21.30 WIB. Setiap show (air mancur menari) berdurasi selama 15 menit dengan 3 putaran lagu dan ketinggian air 25 meter.
Salah satu warga, Bohim Gunawan (57) mengatakan, ia sangat senang dengan hiburan tersebut. Perjalanannya selama dua jam dari Jampang Tengah dapat terobati setelah sampai di Light Festival.
"Sama anak-anak dua orang, cucu tiga orang dan menantu satu orang. Alhamdulillah menarik bisa ada inovasi-inovasi baru di wilayah Kota Sukabumi," kata Bohim.
Dia mengatakan, Sukabumi Light Festival juga menjadi kesempatan bagi anak-anak saat libur sekolah. "Habis samenan, belum kemana-mana masih lihat-lihat dulu sambil foto-foto," ucapnya.
![]() |
Dia menyarankan agar lebih banyak permainan untuk anak. Menurutnya sebagian masyarakat bisa merasa jenuh jika hanya memandang lampu saja.
"Mungkin harus ada game-game untuk anak-anak. Area permainan jadi enggak jenuh pandang lampu," katanya.
(yum/yum)