Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jabar mengimbau wisatawan mewaspadai potensi bencana alam seperti banjir dan lainnya. Disparbud meminta agar wisatawan dan pengelolaan wisata rutin mengecek informasi di BMKG.
"Kalau dari kami sama seperti yang disampaikan Pak Gubernur, karena kehati-hatian jadi kunci keselamatan bagi wisatawan," kata Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar dalam keterangan yang diterima detikJabar, Kamis (9/6/2022).
Benny mengimbau wisatawan untuk rutin mengecek kondisi cuaca di daerah tujuan. Kesadaran wisatawan menjadi kunci agar tak ada korban jiwa di tempat wisata ketika terjadi bencana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepada para wisatawan diharapkan untuk mengantisipasi kondisi-kondisi yang akan terjadi di kemudian hari. Ini antisipasi, mudah-mudahan tidak terjadi," kata Benny.
"Kita menjaga wisatawan ini di dalam aktivitas wisatanya. Kalau dirasa berbahaya, sebaiknya dilarang sebelum mengakibatkan jatuhnya korban jiwa," kata Benny menambahkan.
Benny juga mengimbau agar pengelola wisata tak memaksakan diri untuk membuka kunjungan, ketika kondisi cuaca berpotensi membahayakan wisatawan. Benny menegaskan wisata alam berpotensi terjadi bencana jika cuaca ekstrem melanda.
"Karena potensi bencana (tempat wisata pinggir sungai) relatif lebih besar daripada wisata lain. Terutama yang berkaitan dengan alam, sungai, laut dan gunung. Ini perlu diantisipasi," ucap Benny.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengimbau masyarakat waspada dengan kondisi perubahan cuaca dan bencana alam. Terbaru adalah bencana banjir bandang di Kecamatan Ciwidey, Bandung, yang melanda tiga kampung.
"Kebencanaan di Jawa Barat mayoritas berhubungan dengan air. Kalau musim hujan biasanya banjir," kata Ridwan Kamil kepada awak media di kantor Kemenag Jabar, Rabu (8/6/2022).
Ridwan Kamil mengatakan bencana longsor juga kerap terjadi di Jabar. "Jadi saya minta kepada warga Jawa Barat selalu waspada, kalau hujan agak deras tensinya atau volumenya, tolong diwaspadai aliran sungainya. Kedua, bagi warga yang tinggalnya di kemiringan tanah, itu lebih sensitif (longsor)," ucap Ridwan Kamil.
Dikutip dari opendata.jabarprov.go.id, sepanjang 2021 bencana banjir terjadi di 26 daerah di Jabar, hanya Kabupaten Pangandaran yang tak terjadi bencana banjir. Sementara itu, untuk bencana banjir terbanyak terjadi di Kabupaten Bogor, yakni dilaporkan mencapai 75 kejadian. Kemudian disusul Kabupaten Bandung sebanyak 50 kejadian. Kabupaten Sukabumi sebanyak 27 kejadian.
(sud/yum)