Pemerintah Kabupaten Sukabumi menerima kunjungan tim asesor dari UNESCO Global Geopark. Tim asesor tersebut nantinya akan melakukan revalidasi status Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp).
Dua orang tim asesor dari Unesco tersebut akan memvalidasi CPUGGp selama 4 hari mulai dari 25 Mei hingga 28 Mei mendatang. Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan penetapan CPUGGp pada 2018 silam adalah kebanggaan masyarakat Sukabumi dan Jawa Barat.
"Semua aspek pembangunan kita kembangkan, mulai dari infrastruktur maupun pengembangan sumber daya manusia. Namun tetap, memerhatikan kelestarian biodiversity, geodiversity, dan cultural diversity," kata Marwan dalam keterangannya kepada detikJabar, Kamis (26/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Marwan, pembangunan CPUGGp sejalan dengan prioritas Kabupaten Sukabumi. Terutama, dari sisi pengembangan industri pariwisata bertaraf internasional berbasis pertanian dan lingkungan.
"Jadi, CPUGGp ini, sejalan dengan misi ke dua kami, yakni meningkatkan produktivitas dan daya saing ekonomi berbasis agribisnis dan pariwisata berkelanjutan," ungkapnya.
"Berbagai kegiatan telah dilaksanakan dari aspek konservasi, misalnya telah dikembangkan mangrove di Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas. Selain itu, ada konservasi penyu di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap bersama Pemprov Jabar. Kami pun ada konservasi sidat di Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu. Termasuk pelaksanaan kajian biodiversity di kawasan CPUGGp," terang Marwan menambahkan.
Sementara dari aspek edukasi, Pemkab Sukabumi telah menyusun modul muatan lokal untuk membangun pemahaman bagi anak usia sekolah. Khususnya, terkait Geopark.
"Semua ini untuk mendorong literasi geopark di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Sukabumi. Sementara dari aspek pemberdayaan, Pemkab Sukabumi telah melaksanakan berbagai pelatihan dan sertifikasi. Khususnya, bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan CPUGGp," ujar Marwan.
(sya/mso)