Polres Sukabumi menyelidiki kasus perusakan Pos Retribusi di kawasan wisata Pantai Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Diketahui sekelompok warga mendatangi pos dan melakukan perusakan pada Rabu (11/5).
Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah melalu Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP I Putu Asti Hermawan Santosa mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat. Ada empat orang warga yang dimintai keterangan terkait peristiwa yang terekam video dan viral tersebut.
"Empat orang warga tersebut secara kooperatif bersedia diperiksa oleh penyidik, dari hasil pemeriksaan terhadap empat orang warga tersebut, ada salah satu warga yang terindikasi terlibat dalam peristiwa perusakan pos pungut retribusi masuk kawasan wisata pantai Ujunggenteng," kata I Putu Asti kepada awak media, Kamis (12/5/2022) petang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putu juga mengatakan dari keterangan empat orang itu terungkap ada beberapa nama yang muncul dan diduga terlibat dalam perusakan pos pungut retribusi Ujunggenteng.
"Terkait informasi yang didapat dari hasil keterangan empat warga tersebut, kami akan mendalaminya lebih lanjut. Untuk motif dari kejadian tersebut, kami masih melakukan penyelidikan," ujar mantan Kasat Reskrim Cirebon Kota itu.
Diberitakan, Pos retribusi di Jalan Raya Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi dirusak massa sekitar pukul 11.50 WIB, Rabu (11/5/2022). Video aksi massa itu kemudian viral di media sosial dan aplikasi perpesanan.
Asep Jeka, tokoh masyarakat setempat menduga aksi massa itu dipicu tidak adanya kontribusi kepada masyarakat dari retribusi pariwisata yang ditarik dari toll gate pos retribusi tersebut. Padahal banyak tumpukan sampah yang dibuang oleh wisatawan di lokasi wisata Ujunggenteng.
"Retribusi, masalah warga retribusi kan memang ada perdanya nilai (tiket retribusi) Rp 35 ribu, Rp 60 ribu dan Rp 90 ribu, tertera ada asuransi kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia, nah harusnya ada untuk kebersihan. Warga protes, tiket mahal ada pengunjung yang masuk ke Ujunggenteng dibahas itu terus. Sementara Fasilitas enggak ada apa-apa," kata Asep Jeka saat dihubungi detikJabar.
(sya/yum)