Tempat wisata di berbagai daerah masih ramai oleh pengunjung di hari terakhir libur Lebaran 2022, Minggu (8/5/2022). Di Kabupaten Subang hal itu juga terjadi, terutama di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkubanparahu dan pemandian air panas Saiater.
Untuk Tangkubanparahu, lokasi ini masih jadi favorit wisatawan untuk menikmati sisa libur Lebaran. Di sini banyak spot untuk berswafoto yang berlatar belakang kawah dari Gunung Tangkubanparahu.
Salah seorang wisatawan asal Kota Bandung, Afan Rizky (25) mengatakan, keindahan yang didapatkan saat berwisata ke Tangkubanparahu adalah saat kabut yang menyelimuti area sekitar .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya lumayan pokoknya mah waktu baru sampai sini langsung dikasih pemandangan kawah sama kabut. Menurut saya itu indah banget," ujar Afan kepada detikJabar, Minggu (8/5/2022).
Ia mengaku memanfaatkan sisa libur untuk menikmati suasana alam sekitar. Sebab, besok ia sudah harus kembali bekerja.
"Ini dari Bandung, mumpung masih libur juga kerjanya. Jadi manfaatin buat liburan aja, soalnya besok saya udah masuk kerja lagi kan," katanya.
![]() |
Menyambangi Tangkubanparahu merupakan kali kedua bagi Afan. Ia mengaku tidak kekecewa sedikitpun saat datang ke lokasi karena disambut pemandangan indah.
"Tadi waktu di jalan dari Bandung sempat macet-macetan sebentar, tapi enggak apa-apa kebayar sama view yang ada di sini," ucapnya.
Sementara itu, dalam libur Lebaran 2022 ini, Graha Kaban selaku pihak pengelola dari TWA Gunung Tangkubanparahu mengungkap kenaikan kunjungan wisatawan sebanyak 10 persen dibandingkan hari biasa.
"Ya kita tahu kondisi saat ini gimana, tapi selama libur Lebaran 2022 pengunjung naik 10 persen," kata Graha di lokasi yang sama.
Ramainya kunjungan wisatawan di Tangkubanparahu sendiri terjadi saat H+3 hingga akhir penghujung Liburan 2022. Wisatawan masih didominasi dari luar Kabupaten Subang.
"Puncaknya waktu hari Kamis kemarin, kalau bicara menyeluruh ini pengunjung banyak dari Jawa serta Jakarta," tuturnya.
Sementara itu, untuk menikmati keindahan alam Tangkubanparahu, wisatawan wajib memperlihatkan sertifikat vaksinasi COVID-19 booster. Pasalnya, vaksinasi COVID-19 ini menjadi salah satu syarat mutlak yang diberlakukan pengelola.
"Dari penjagaan kita sudah cek pengunjung dengan menunjukkan sertifikat vaksinasi COVID-19, karena itu sudah dianjurkan oleh pemerintah juga. Selain itu, kita juga menyediakan masker. Kalau pengunjung tidak punya masker, bisa dapat dari kami," jelasnya.
![]() |
Keramaian di Sariater Subang
Semetara itu, di penghujung libur Lebaran, objek wisata Sariater yang berada di Ciater, Kabupaten Subang, juga masih dipadati oleh para wisatawan hingga, Minggu (8/5/2022) petang.
Hingga sore, objek wisata pemandian air panas Sariater ini terlihat masih didatangi wisatawan. Salah seorang di antaranya adalah wisatawan asal Jakarta, Devi (40). Ia bersama keluarga sengaja mendatangi pemandian Sariater ini untuk menikmati sensasi berendam air panas langsung dari sumber Gunung Tangkuban Parahu.
"Ke sini menghabiskan liburan hari raya, kalau berendem di air panas Sariater ini karena bisa menghilangkan penyakit seperti stroke sama membersihkan kulit juga," ujar Devi.
Menurutnya, berangkat dari Jakarta menuju Sariater tidak mudah karena harus bermacet-macetan. Namun, setelah melihat spot berendam air panas, yakni Danau Curug Jodo di Sariater, ia merasa lelah hilang seketika.
"Saya berangkat dari tadi pagi, baru nyampe tadi jam 2 siang soalnya di jalannya juga macet kan. Soalnya juga saya berangkat rombongan satu bus semua keluarga," katanya.
Sementara itu, menurut GM Sariater Hotel & Resort, Ari Hermowo, selama libur Lebaran 2022 kali ini terjadi peningkatan pengunjung. Tercatat dalam seharinya sebanyak 10 ribu wisatawan berlibur di Sariater.
"Memang kalau dibandingkan dengan waktu normal tahun 2019 masih belum COVID-19, liburan Lebaran kali ini sekitar 10 ribuan pengunjung yang datang setiap harinya," ungkap Ari Hermowo kepada wartawan.
Sementara karena masih berada dalam pandemi COVID-19, ia menegaskan penerapan protokol kesehatan di lokasi tetap harus dilakukan. Itu sesuai dengan arahan dari pemerintah.
"Kalau itu tentu kita terus terapkan dibantu Pemerintah Kabupaten maupun pihak kepolisian untuk terus mengingatkan kepada wisatawan agar tidak kendor prokes," kata Ari.
(ors/ors)