Sempat Tuai Kontroversi, Ini 4 Fakta Menarik Tugu Garut Kota Dodol

Sempat Tuai Kontroversi, Ini 4 Fakta Menarik Tugu Garut Kota Dodol

Hakim Ghani - detikJabar
Rabu, 30 Mar 2022 08:29 WIB
Tugu Garut Kota Dodol menjadi pro dan kontra warganet.
Tugu Garut Kota Dodol (Foto: Hakim Ghani)
Garut -

Tugu 'Selamat Datang di Kota Dodol' menjadi ikon baru yang estetik di Kabupaten Garut. Meskipun sempat menuai kontroversi, tugu ini jadi sasaran swafoto para pelancong yang datang.

Kabupaten Garut dikenal dengan beragam ikon yang dikenal banyak masyarakat. Mulai dari kota jeruk, kota intan, hingga kota dodol. Ngomong-ngomong soal julukan kota dodol, Garut punya monumen berbentuk tugu yang baru saja dibangun.

Berikut ini merupakan fakta-fakta terkait monumen Tugu 'Selamat Datang di Kota Dodol' yang sempat menuai pro-kontra di kalangan masyarakat Garut tersebut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. BERADA DI TERAS KOTA

Tugu 'Selamat Datang di Kota Garut' ini terletak di Jalan Raya Otto Iskandar Dinata, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut. Lokasinya tepat berada di Alun-alun Tarogong, yang menjadi gerbang masuk utama menuju perkotaan Garut jika diakses via jalur Nagreg-Kadungora.

ADVERTISEMENT

Maka tak heran, Tugu 'Selamat Datang di Kota Dodol' akan terlihat oleh para pendatang yang masuk ke perkotaan Garut melalui jalur Nagreg-Kadungora-Leles-Tanjung-Tarogong.

Tugu 'Selamat Datang di Kota Garut' ini berada tepat di bundaran Alun-alun Tarogong. Letaknya persis di bawah Tugu Adipura, yang menghiasi lokasi tersebut sejak lama.

2. DIBANGUN TAHUN 2019

Bangunan ini tergolong baru. Tugu 'Selamat Datang di Kota Dodol' didirikan oleh Pemda Garut sekitar tahun 2019. Saat itu, pembangunan dimulai sekitar bulan Mei dan rampung di bulan Juni 2019.

Tugu 'Selamat Datang di Kota Dodol' memiliki panjang sekitar 2 meter dan tinggi sekitar 100 cm. Bangunan tugu menghadap ke bagian utara menyambut para pengguna jalan yang datang dari arah Bandung.

Kalimat 'Selamat Datang di' berwarna putih terlihat lebih kecil dan berada di atas. Sedangkan kata 'Kota Dodol' yang berwarna oranye memiliki ukuran yang lebih besar dan ditempatkan di bawah kalimat 'Selamat Datang di'.

3. SEMPAT MENUAI PRO-KONTRA

Beberapa saat setelah rampung dibangun pada tahun 2019 lalu, Tugu 'Selamat Datang di Kota Dodol' ini sempat menuai pro-kontra, khususnya di kalangan warganet. Banyak warganet yang menyukai bangunan itu. Namun, tak sedikit juga yang menolak.

Hal itu dikarenakan warganet enggan jika kata 'Kota Dodol' dimaknai negatif oleh para pelancong. Dodol dianggap identik dengan sifat bodoh.

Banyak warganet yang menyoal hadirnya Tugu 'Selamat Datang di Kota Dodol' itu. Salah seorang warganet saat itu bahkan lebih menginginkan julukan kota intan dibanding kota dodol.

"Jogja terkenal gudegnya gak disebut kota gudeg, peuyeum khas Bandung gak disebut kota peuyeum asa ingin kota intan aja aku mah... Ini mah aku ya..," ucap salah seorang netizen di kolom komen akun Instagram yang membahas soal tugu tersebut.

4. JADI TEMPAT SWAFOTO BARU

Terlepas dari suara sumbang yang ada, tugu baru di gerbang perkotaan Garut itu cukup membetot perhatian masyarakat pendatang. Banyak wisatawan yang menyempatkan diri berswafoto di sana

Terlebih, bangunan tugu yang sangat estetik, terutama jika dilihat di malam hari. Warna oranye pada tulisan 'Kota Dodol' yang disorot lampu dari dalam terlihat indah dan lebih menonjol ketimbang cahaya di sekitarnya.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Rudy Gunawan sempat berkomentar. Rudy menjelaskan, tidak ada masalah dengan dibangunnya Tugu 'Selamat Datang di Kota Dodol' itu.

"Enggak ada masalah. Garut itu bisa kota dodol, kota jeruk, kota domba dan lainnya. Tagline visi Garut itu adalah Garut Pangururan. Tata, Tentrem, Kerta Raharja," kata Rudy.




(yum/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads