Sisi Lain Yuli's: Rekreasi, Ekonomi, hingga Cinta yang Bersemi

Kolam Renang Legendaris

Sisi Lain Yuli's: Rekreasi, Ekonomi, hingga Cinta yang Bersemi

Sudirman Wamad - detikJabar
Sabtu, 05 Mar 2022 16:00 WIB
Kolam Renang Yulis.
Kolam renang Yuli's. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
Bandung - Kolam renang Yuli's alias Yuli's Swimming Pool adalah salah satu kolam renang legendaris di Kota Bandung. Namun, nasibnya kini miris.

Meski begitu, ada banyak cerita yang tersimpan dalam ingatan banyak orang. Dari sekadar tempat rekreasi, mencari penghasilan, cinta kenangan tentang cinta.

Salah satu cerita datang dari Gugun. Baginya, kejayaan wisata rekreasi yang ditawarkan kolam renang Yuli's menyisakan ingatan tentang perjuangan masyarakat mencari nafkah. Gugun, yang sebelumnya menceritakan tentang sejarah kolam renang juga sempat mencicipi dampak positifnya.

Gugun yang kini hidup dari rongsok sebelumnya sempat berjualan bubur di depan kolam renang. Periode tahun 1980-2000, Gugun menikmati cuan dari para wisatawan.

"Waktu itu saya bisa menghabiskan empat kilogram beras dalam sehari," kata bos rongsok itu.

Gugun tak sendiri. Ratusan masyarakat lainnya juga menggantungkan hidup dari ramainya Yuli's. Namun, satu persatu pedagang jajanan dan kebutuhan renang berguguran. Sebab, Yuli's mulai tak lagi jadi tujuan.

"Saya tahun 2000 pindah ke rongsok. Karena kolam renang mulai sepi waktu itu," ucap Gugun.

Hal yang sama juga dirasakan Udin (45). Udin kini kerja serabutan. Saat Yuli's berjaya, Udin berjualan baso goreng (basreng). Jajanan terjangkau yang enak disantap setelah renang.

Berkat Yuli's, Udin bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Dal sehari, Udin bisa menjual 300 basreng. "Kalau akhir pekan itu bisa 600 basreng. Bayangkan saja, waktu itu harganya Rp 500 per biji," kata Udin.

Udin mencoba bertahan saat kolam renang mulai sepi. Namun, kondisi tersebut tak memungkinkan. Akhirnya ia dan istrinya sepakat membuka warung.

"Sekarang warungan. Tapi, masih kalah sama jual basreng waktu dulu," ucap Udin.

Udin membuka warung di depan rumahnya. Lokasinya persis di depan kolam renang Yuli's. "Ya yang jajan bisa diitung jari setiap seharinya. Sampingannya kerja serabutan," tutur Udin.

Situasi terkini kolam renang Yuli's.Situasi terkini kolam renang Yuli's. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)

Cinta Bersemi di Tempat Rekreasi

Udin terbilang pekerja keras. Ia tak lulus SD. Sejak usia 9 tahun ia mulai berjualan bala-bala. Keliling dari kampung ke kampung. Pria asal Margahayu itu kemudian memperluas jangkauan jualannya. Saat Udin menginjak usia belasan, Yuli's mulai beroperasi.

Kabar ramainya Yuli's mampir ke telinga Udin. Hingga akhirnya Udin mencoba berjualan di kolam renang Yuli's. Udin pun tak lagi jual bala-bala. Pria beruban ini memilih menjual basreng.

Tak hanya nafkah, Udin juga menemukan jodohnya. Udin jatuh hari pada Nani (37), penjual cireng. Nina pun mengamani ajakan Udin menjalin kisah yang penuh kasih.

"Gara-gara ada kolam renang saya ke sini. Jualan di sini, eh ketemu sama jodoh," kata Udin seraya tersenyum.

Udin mantap untuk menikahi Nina sekitar 10 tahun silam. Kini Udin bekerja serabutan untuk menghidupi keluarganya

Sementara itu, Nina menceritakan pernikahannya dengan Udin merupakan perjumpaan yang tak diduga. Sebelum menikah, ia berpacaran.

"Ya, karena sering bareng. Kemudian sepakat menikah," kata Nina.

Setelah keduanya sepakat menanggalkan basreng dan cireng. Memilih warungan karena pengunjung kolam renang sepi hingga tak lagi beroperasi. Pasangan ini dikaruniai tiga anak.


(sud/orb)


Hide Ads