Jelajah Sungai Cijulang-Green Canyon, Ada Air Terjun Abadi!

Jelajah Sungai Cijulang-Green Canyon, Ada Air Terjun Abadi!

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Minggu, 27 Feb 2022 19:36 WIB
Sungai Cijulang di Pangandaran.
Sungai Cijulang. (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar)
Pangandaran -

Jika pillihan liburan kamu ke Pangandaran, jangan sampai lewatkan berlibur ke objek wisata Green Canyon atau Cukang Taneuh di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.

Untuk menuju Green Canyon, dari Bunderan Marlin jaraknya sekitar 25 Km atau setara 30 menit perjalanan apabila ditempuh melalui jalur darat.

Apabila detikers backpakeran, bisa menggunakan angkot atau bus dari terminal Pangandaran jurusan Cijulang, lalu naik ojek menuju dermaga Green Canyon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah sampai di dermaga, detikers bakal langsung diserbu para jasa penyedia perahu. Jangan khawatir soal harga tiket, semuanya sama. Tinggal detikers pilih.

Dermaga di Sugai Cijulang.Dermaga di Sugai Cijulang. Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar

Masuklah ke lobi tiket untuk memesan perahu sekaligus pemandu. Namun, sangat disarankan kamu datang berkelompok jika akan ke Green Canyon. Sebab, harga per perahunya sudah berpaket.

ADVERTISEMENT

Helfi (22), pemandu wisata Green Canyon mengatakan, harga tiket paket biasa (tanpa renang) waktu 45 menit Rp 200.000 per perahu. "Sedangkan paket renang waktu 30 menit di Batu Payung Rp 300.000 dan Paket Renang waktu 1 jam di Pemandian Putri sebesar Rp400.000 per perahu," katanya. Minggu (27/2/2022).

Sementara untuk harga tiket Rp200.000 per perahu dengan maksimal 5 orang. Selain itu bayi/anak kecil masih terhitung orang dewasa.

"Apabila ada ektra time 100.000 ribu per 30 menit untuk satu perahu. Apabila pengunjung membeli paket biasa tanpa renang dan di lokasi ingin berenang, pengunjung bisa membayar langsung kepada juru mudi," ucapnya.

Air Terjun Palatar.Air Terjun Palatar. Foto: Istimewa

Perjalanan dari dermaga Cisereuh menuju dermaga 2 Green Canyon ditempuh sekitar 15-30 menit. Sepanjang jalan, detikers bakal disugugi dengan sungai yang memesona dan memanjakan mata, hijau pekat dengan tepian sungai batuan yang elok.

Kondisi setiap pohon sepanjang sungai Cijulang yang masih asri menjadi khas perjalanan menyusuri aliran tersebut. Sesampainya di Green Canyon, detikers akan melihat hal yang menakjubkan.

Ada batuan stalaktit dan stalagmit, jenis batuan yang berada diantara dinding Green Canyon. Di sana detikers akan melihat air terjun abadi atau tetesan air. Warga sekitar akrab menyebut air terjun Palatar yang terdapat pada mulut gua.

Menurut cerita warga sekitar, itulah yang disebut air terjun abadi tak terhingga. Bahkan, dalam kondisi kemarau panjang sekalipun, airnya tetap ada.

Asal-usul Nama Green Canyon

Menurut cerita warga sekitar, penamaan Green Canyon dipopulerkan seorang pelancong dari Perancis bernama Bill John pada 1993. Namun, warga sekitar populer meyebutnya Cukang Taneuh.

Nama tersebut ternyata dijuluki Bill John karena sempat berkunjung ke Green Canyon yang berada di Colorado, Amerika Serikat. Kedua tempat ini dinilai memiliki kemiripan.

Lalu, kenapa warga sekitar menyebutnya sebagai Cukang Taneuh? Itu karena ada batuan yang menghubungkan dua daerah, Kertayasa dan Batukaras. Dalam bahasa Sunda, ini disebut cukang taneuh yang berarti jembatan tanah.




(orb/bbn)


Hide Ads