Persib Bandung kembali harus menerima sanksi dari AFC usai hasil sidang Komite Disiplin dan Etika AFC pada 15 Desember mencatat adanya pelanggaran berat dalam laga babak penyisihan Grup G.
Dalam putusan tersebut, Maung Bandung dijatuhi denda sebesar USD 30.000 atau sekitar Rp499.050.000 akibat insiden yang terjadi saat bertandang ke markas Selangor FC pada 6 November 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AFC menilai terjadi pelanggaran serius terkait perilaku penonton. Dalam laporan pertandingan, disebutkan ada suporter Persib yang masuk ke area lapangan dan melakukan pelemparan, sehingga dinilai melanggar kode disiplin dan etik AFC.
Menanggapi sanksi yang kembali diterima Persib itu, pelatih kepala Bojan Hodak menyampaikan pandangannya. Ia menegaskan bahwa kehadiran suporter selama ini menjadi kekuatan utama tim dalam laga.
"Saya sering katakan, suporter kami adalah keuntungan kami," ujar Bojan, Kamis (18/12/2025).
Meski begitu, Bojan mengakui masih ada oknum yang melakukan tindakan yang tidak diperbolehkan dan justru merugikan klub. Menurutnya, hal-hal semacam itu seharusnya tidak terulang.
"Tapi selalu ada yang melakukan hal-hal yang tidak diperbolehkan dan mereka tak boleh melakukan itu," katanya.
Bojan juga menyoroti besarnya denda yang harus dibayarkan klub akibat sanksi tersebut. Ia menilai dana sebesar itu sejatinya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lain yang lebih penting bagi tim.
"Karena jika membayar denda, sebenarnya uang ini bisa digunakan untuk hal yang lainnya," ucap Bojan.
Sanksi dari AFC ini menjadi catatan serius bagi Persib, khususnya terkait pengelolaan dan kedisiplinan suporter saat laga internasional. Klub diharapkan bisa mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
(bba/sud)










































