Upaya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia rupanya tidak berjalan mulus. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan bahwa salah satu kendala utama justru datang dari luar lapangan yaitu bullying di media sosial.
Setelah berpisah dengan Patrick Kluivert dan jajaran pelatih sebelumnya, posisi pelatih kepala Timnas Indonesia masih kosong. Padahal, sebagaimana dilansir dari detikSport, dalam waktu dekat, skuad Garuda dijadwalkan melakoni laga FIFA Matchday pada pertengahan November mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Erick, proses mencari sosok pelatih yang tepat sedang dilakukan dengan cermat. Namun, ada hal yang menjadi kekhawatiran banyak calon pelatih, yakni persepsi negatif dan serangan daring (online harassment) yang marak di kalangan suporter.
"Jangan sampai persepsi yang terjadi belakangan ini membuat posisi kita sulit mencari pelatih," ujar Erick Thohir saat bertemu para pemimpin redaksi media di Jakarta, Kamis (23/10).
Erick menyebut, beberapa pelatih terdahulu bahkan sempat mengalami tekanan luar biasa akibat serangan di dunia maya. Tak hanya mereka, keluarga para pelatih pun ikut menjadi sasaran komentar bernada kasar.
"Pelatih-pelatih kemarin kan juga shock (diserang) di DM. Bahkan sampai keluarganya juga (diserang)," sambungnya.
Karena itu, Erick mengajak para pendukung sepak bola Indonesia untuk menjaga ekosistem sepak bola tetap sehat. Ia menegaskan bahwa dukungan seharusnya diberikan dalam bentuk yang membangun, bukan dengan hujatan yang justru menurunkan semangat pemain maupun pelatih.
"Kita semua harus menyehatkan persepsi sepakbola nasional. Saya mau menaikkan confident para pemain, federasi pun akan melindungi mereka," tegas Erick.
Lebih lanjut, Erick menuturkan bahwa dirinya tengah menggunakan jaringan internasional untuk meyakinkan calon pelatih agar tidak ragu menangani Timnas Indonesia. Ia memastikan bahwa PSSI memiliki program jangka panjang untuk membangun tim nasional yang lebih kuat dan profesional.
"Yang saya lakukan dengan jaringan internasional saya sekarang adalah memberikan confident terbaik bagi para calon pelatih. Kami tetap punya program long term," tutupnya.
Artikel ini sudah tayang di detikSport
(aff/dir)











































