Shin Tae-yong (STY) baru saja dipecat sebagai pelatih Ulsan HD, klub asal Korea Selatan. Pemecatannya itu turut menjadi sorotan publik sepakbola di Indonesia.
Apalagi muncul kabar, pemecatannya itu tidak hanya berkaitan dengan hasil jeblok yang dialami Ulsan HD. Namun, juga berkaitan dengan gaya komunikasi yang buruk. STY bahkan disebut melakukan kekerasan verbal dan fisik kepada para pemain.
STY membantah tegas klaim tersebut. Dia menyatakan, tak pernah melakukan kekerasan kepada pemain, termasuk saat melatih Timnas Indonesia 2020-2025.
"Filosofi sepakbola saya adalah 'saya tidak boleh menyumpahi atau melukai para pemain'. Orang-orang menyebut saya 'kepemimpinan seorang abang'. Bahkan di Indonesia, saya suka jahil dan bercanda dengan para pemain yang saya tak mengerti perkataannya, dan di situ saya menjadi dekat dengan mereka," kata STY dalam wawancara dengan KBS.
Dia juga menolak kabar soal pemecatannya gegara taktik yang tak sesuai dengan Liga Korea Selatan. Baginya para kritikus meremehkan pengalaman dirinya semasa membesut Timnas Indonesia.
"Saya pikir kegagalan saya disebabkan oleh kurangnya pemahaman saya tentang urusan internal klub. Namun, saya bahkan 100 persen tidak setuju dengan kritik bahwa taktik saya tidak berhasil di K-League," ucap STY.
"Orang-orang terus meremehkan pengalaman saya di Indonesia, tetapi bagaimana mungkin tim peringkat 127 FIFA bisa mengalahkan Arab Saudi atau bermain imbang dengan Australia? Itu omong kosong. Jika klub memberi saya kekuatan, saya pasti bisa finis di enam besar," tegasnya.
Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca selengkapnya di sini.
Simak Video "Video: STY Kena Fitnah, Disebut Kasar ke Pemain-pemainnya"
(mso/mso)