Di suatu siang di bulan September 2017, masyarakat tampak ramai mengerubuti area Pasar Simpang Dago, Kota Bandung. Padahal, di waktu tersebut, biasanya aktivitas pasar telah melewati jam puncaknya.
Di tengah-tengah warga yang berkerumun, tampak sesosok pria jangkung berbadan tegap tengah menenteng tas anyaman warna-warni khas emak-emak untuk berbelanja. Ia terlihat keluar-masuk sejumlah kios sambil mencari-cari barang untuk dibeli.
"Teteh, endog aya? Leunca? Cau?" tanya pria tersebut dengan aksen Bahasa Sunda yang masih kagok kepada seorang ibu penjaja bawang.
"Enggak ada, adanya bawang merah," timpal sang penjual sembari terkekeh.
Di sekitarnya, warga tampak sibuk memotret momen tersebut. Pasalnya, yang berdiri di hadapan mereka adalah Michael Essien, legenda sepakbola asal Ghana yang pernah berseragam Chelsea, Real Madrid, hingga AC Milan.
Pemandangan absurd dan mengundang tawa pun terjadi. Essien, yang terbiasa menghadapi sorot lampu kamera stadion Eropa, saat itu asyik mencari makanan sambil berdesakan di pasar tradisional.
"Do you have kedongdong?" tanya Essien, melanjutkan pencarian buahnya ke sebuah kios penjual baju. Jawabannya tentu saja tak ada.
Setelah kembali gagal mencari belanjaannya, ia beralih memburu petai dan gedang alias pepaya, sambil sesekali melayani ajakan swafoto warga.
Dari Liga Champions ke Liga 1
Momen Essien blusukan ke pasar tradisional tersebut terjadi saat ia tergabung dengan Persib Bandung. Sejak Maret 2017, Essien resmi dikontrak selama satu musim untuk memperkuat skuad Maung Bandung. Hal tersebut sontak menjadi sorotan media lokal hingga internasional.
Usia Essien kala itu 34 tahun. Meski bagi sebagian pemain berarti senja karier, namun kehadirannya jelas merupakan kejutan mewah bagi Persib dan bobotoh.
Manajemen memboyong Essien dengan nilai kontrak fantastis, sebagai salah satu hadiah bagi ulang tahun klub ke-84. Sebelum berlabuh di Bandung, pria kelahiran 1982 tersebut sempat membela Panathinaikos di Liga Yunani musim 2015/2016.
Essien jelas bukan nama sembarangan. Ia pernah tampil di Piala Dunia 2006 dan 2014, serta menjadi pemain berpengaruh di lini tengah Chelsea.
(orb/orb)