Persijap Jepara jadi salah satu tim promosi Super League 2025/2026. Mereka tampil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia usai finis di posisi ketiga Liga 2 musim lalu.
Mereka pun melakukan pembenahan skuad usai lolos ke Super League. Bahkan, mereka bisa mendatangkan striker Carlos Franca yang nilai pasarnya cukup tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transfermarkt mencatat nilai pasar Carlos Franca saat ini mencapi Rp9,56 miliar. Nilai pasarnya sama dengan bek Persija Jakarta Rizky Ridho.
Keduanya pun jadi pemain dengan nilai pasar termahal ketiga yang mentas di Super League, di bawah pemain Bali United Thijmen Goppel (Rp12,17 miliar) dan bek Persija Jakarta Jordi Amat (Rp11,3 miliar).
Selain punya Carlos Franca, Persijap secara umum punya banyak pemain jempolan di semua lini. Secara permainan, mereka juga mengandalkan permainan kolektif.
Pressing ketat, transisi cepat, serta daya juang yang luar biasa jadi kekuatan utama Persijap di bawah asuhan pelatih Mario Lemos.
Persijap pun langsung memberi mimpi buruk bagi tim-tim yang dihadapi. Bahkan, Persib dan PSM jadi korban nyata kekuatan Persijap.
PSM jadi lawan pertama Persijap musim ini. Tampil di Stadion B.J. Habibie, PSM unggul lebih dulu lewat gol Victor Dethan.
Namun, Persijap memberikan mimpi buruknya sesaat jelang laga usai. Saat injury time, Carlos Franca mencetak gol yang membuat laga berakhir menjadi 1-1.
Selanjutnya, giliran Persib yang merasakan dahsyatnya Persijap saat injury time. Di laga ini, Persijap unggul lebih dulu pada menit 68 lewat sepakan Carlos Franca.
Persib lalu mendapatkan penalti yang dieksekusi dengan manis oleh Uilliam Barros pada menit 90+2. Skor menjadi 1-1 dan sempat dirasa akan tuntas.
Namun, semenit berselang, tepatnya menit 90+3, Persijap mencetak gol lewat Sudi Abdallah. Skor pun menjadi 2-1 untuk Persijap dan bertahan hingga usai.
Berkat hasil ini, Persijap pun mendapat julukan dari beberapa pihak. 'Laskar Kalinyamat' dijuluki sebagai tim spesialis injury time. Sebab, sudah dua kali mereka membuat dua lawannya kecewa gegara aksinya saat injury time.
(orb/orb)