Langkah kurang meyakinkan diraih Persib Bandung di Piala Presiden 2025. Peluang Maung Bandung untuk sekedar lolos ke babak perebutan juara ketiga kini telah tertutup rapat setelah hanya mengoleksi 1 poin dari hasil sekali kekalahan dan sekali imbang.
Sejak awal, Persib memang menargetkan turnamen pramusim itu untuk memadukan tim jelang musim depan. Alhasil, beberapa eskperimen pun dilakukan, termasuk menurunkan para pemain muda serta mengubah posisi beberapa penggawa di atas lapangan.
Yang paling mencolok adalah taktik pelatih Persib Bojan Hodak mengubah posisi Febri Hariyadi dan pemain muda, Zulkifli Lukmansyah. Dalam dua pertandingan, Febri diplot sebagai sebagai full back kanan, sedangkan Zulkifli didorong main menyerang di posisi winger kiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, memang belum terlihat signifikan. Maklum, Febri Hariyadi punya posisi asli sebagai penyerang sayap, sedangkan Zulkifli, sejak di akademi, merupakan pemain yang terbiasa menempati posisi bek sayap.
Namun, taktik ini setidaknya bisa menjadi tabungan baru untuk Persib jika banyak pemain dilanda cedera pada musim depan. Sebab, Febri bisa menjalankan tugasnya dengan apik, meski masih kesulitan ketika menutup pergerakan lawan.
![]() |
"Febri bisa bermain, itu cukup bagus, karena dia pemain yang baik dan berpengalaman. Jadi kita tidak pernah tahu. Kalau nanti dibutuhkan, sekarang kita tahu bahwa kami punya solusi tambahan," kata Bojan Hodak, Kamis (10/7/2025).
Sedangkan Zulkifli, mampu tampil menonjol di Piala Presiden 2025. Meskipun baru berusia 18 tahun, jebolan Akademi Persib itu berani berduel dengan bek lawan dan beberapa kali membuat ancaman di depan gawang.
Pergerakan Zulkifli di laga melawan Dewa United bahkan begitu menguntungkan. Ia dilanggar Cassio Scheid, dan membuat bek asal Brasil itu diganjar kartu merah.
"Zul punya potensi. Jadi ketika semua sudah kembali, saya percaya kualitas tim akan jadi lebih baik lagi," pungkasnya.
(ral/orb)