Kisah Spiritual Dango Ouattara Jadi Seorang Muslim di Bournemouth

Soccer Update

Kisah Spiritual Dango Ouattara Jadi Seorang Muslim di Bournemouth

Adhi Prasetya - detikJabar
Selasa, 25 Mar 2025 21:00 WIB
BOURNEMOUTH, ENGLAND - FEBRUARY 22: Dango Ouattara of Bournemouth during the Premier League match between AFC Bournemouth and Wolverhampton Wanderers FC at Vitality Stadium on February 22, 2025 in Bournemouth, England. (Photo by Robin Jones - AFC Bournemouth/AFC Bournemouth via Getty Images)
Dango Ouattara (Foto: AFC Bournemouth via Getty Images/Robin Jones - AFC Bournemouth)
Bandung -

Winger Bournemouth, Dango Ouattara, dikenal sebagai seorang Muslim yang taat. Meskipun menjalani profesi sebagai pesepakbola profesional, ia tetap berusaha untuk menjalankan ibadah dengan maksimal selama bulan Ramadan.

Dikutip detikSport dari BBC Sport Africa, pemain asal Burkina Faso itu berbagi pandangannya tentang peran Islam dalam kehidupannya. Menurutnya, agama membantu dirinya menjadi pribadi yang lebih tenang dan berperilaku baik, baik di dalam maupun di luar lapangan.

"Islam mengajarkan kita untuk fokus pada diri sendiri, mengevaluasi apa yang telah kita lakukan dengan baik dan apa yang masih perlu diperbaiki," ujar Ouattara saat ditemui di sebuah masjid di Poole, kota yang berjarak sekitar 11 km dari Bournemouth.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Islam juga mengajarkan kita untuk melakukan introspeksi dalam masyarakat dan tetap berada di jalan yang benar. Iman membantu saya menghadapi berbagai tantangan, menghormati orang lain, serta menghargai pilihan dan keyakinan mereka," tambahnya.

Lebih lanjut, Ouattara menegaskan bahwa keyakinannya berperan penting dalam kehidupan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

"Baik di lapangan, bersama teman, atau saat bersama keluarga, iman membuat saya tetap tenang. Sebelum melakukan sesuatu, Anda harus memiliki keyakinan terlebih dahulu," jelasnya.

Ketika pertama kali pindah dari Lorient ke Bournemouth pada awal 2023, Ouattara segera mencari masjid terdekat untuk membantunya beradaptasi di lingkungan baru. Dengan adanya tempat ibadah, ia merasa lebih nyaman dan tidak sendirian.

"Saya dan agen saya akhirnya menemukan masjid, dan sejak saat itu saya bisa kembali ke rutinitas saya. Setelah saya mulai datang ke masjid, semuanya berjalan lebih baik, termasuk dalam sepak bola. Saya merasa seperti menemukan kembali lingkungan yang saya tinggalkan di Lorient," ungkapnya.

"Hal ini sangat membantu karena ketika Anda berada di kota baru, memiliki komunitas membuat Anda merasa tidak sendiri. Anda bisa salat bersama orang lain, bertemu orang-orang baru, dan tetap fokus pada agama," lanjutnya.

Meskipun saat ini ia menjadi satu-satunya pemain Muslim di Bournemouth, menjalani ibadah puasa selama Ramadan bukanlah sesuatu yang sulit baginya. Ia mendapat dukungan penuh dari rekan setim dan staf klub.

"Saya tidak akan mengatakan Ramadan itu sulit, ini lebih tentang ketahanan mental. Secara pribadi, saya sudah terbiasa melakukannya. Tantangan utamanya hanya soal kekurangan air. Selain itu, bangun sahur di waktu yang tidak biasa juga cukup melelahkan," kata Ouattara.

"Saya bangun pukul 04.30 pagi, berwudhu, lalu makan sahur dengan makanan yang telah disiapkan oleh koki klub. Setelah itu, saya salat Subuh dan tidur lagi sekitar satu jam sebelum latihan," jelasnya.

"Setelah sesi latihan, saya juga menyempatkan waktu untuk beristirahat sekitar satu jam lagi. Dengan cukup istirahat, saya bisa memulihkan kondisi tubuh dengan lebih baik. Segalanya menjadi lebih mudah karena saya mendapat dukungan penuh dari tim, baik pemain maupun staf."

"Mereka selalu bertanya, 'Bagaimana perasaanmu? Apakah semuanya berjalan lancar? Apakah terlalu sulit?' Mereka memahami dan terus menyemangati saya," tambahnya.

Di musim ini,Ouattara telah mencetak sembilan gol dari 30 penampilan bersama Bournemouth di berbagai kompetisi. The Cherries saat ini berada di peringkat 10 klasemen sementara Liga Inggris dengan 44 poin. Meski demikian, mereka masih memiliki peluang untuk merebut tiket ke Liga Champions, karena hanya terpaut lima poin dari Chelsea yang menempati posisi keempat.

Artikel ini telah tayang di detikSport

(adp/yum)


Hide Ads