Kritik Pedas untuk Timnas Indonesia

Soccer Update

Kritik Pedas untuk Timnas Indonesia

Yanu Arifin - detikJabar
Minggu, 23 Mar 2025 17:00 WIB
ROTTERDAM, NETHERLANDS - FEBRUARY 16: head coach Robert Maaskant of Helmond Sport looks on during the Dutch Keuken Kampioen Divisie match between Excelsior Rotterdam and Helmond Sport at Van Donge & De Roo Stadion on February 16, 2025 in Rotterdam, Netherlands. (Photo by Gabriel Calvino Alonso/BSR Agency/Getty Images)
Robert Maskaant (Foto: Gabriel Calvino Alonso/BSR Agency/Getty Images)
Bandung -

Pelatih asal Belanda, Robert Maaskant, memberikan komentar pedas mengenai kekalahan Timnas Indonesia dari Australia. Menurutnya, skuad Garuda terlalu dibesar-besarkan.

Dikutip dari detikSport, dalam podcast De Maaskantine yang tayang di Sportnieuws, Maaskant menyinggung kekalahan telak Indonesia 1-5 dari Australia pada Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Ia mengkritik bagaimana pemain naturalisasi Indonesia terlalu dielu-elukan, padahal menurutnya Indonesia sendiri belum cukup dikenal di kancah sepak bola dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia memang gencar merekrut pemain keturunan. Saat menghadapi Australia, 10 dari 11 pemain di starting XI berasal dari program naturalisasi. Bahkan, tim pelatih pun kini dipimpin oleh Patrick Kluivert.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Popularitas para pemain keturunan ini membuat Indonesia semakin banyak diperbincangkan di Belanda. Namun, bagi Maaskant, hal tersebut terkesan berlebihan.

"Hype-nya terlalu besar. Kami hampir tidak mengenal tim itu dan jarang melihat mereka bermain. Yang kami dengar hanyalah, 'Orang Belanda ini akan bermain di sana, dan yang lain juga akan menyusul ke sana'," ujar Maaskant, yang saat ini menangani Helmond Sport di Eerste Divisie.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Maaskant secara terang-terangan mengkritik para pemain kelahiran Belanda yang memilih membela Indonesia. Ia menilai keputusan mereka diambil karena tidak mendapat kesempatan bermain untuk Timnas Belanda.

"Sekarang ada sepuluh pemain Belanda yang bermain di lini tengah Indonesia, tetapi pada akhirnya, Australia yang sudah berkali-kali tampil di Piala Dunia, terbukti jauh lebih kuat," kata Maaskant.

Ia pun menegaskan bahwa para pemain tersebut tidak akan memilih Indonesia jika mereka memenuhi syarat untuk masuk ke skuad Belanda.

Tak hanya itu, Maaskant juga mengkhawatirkan dampak jangka panjang bagi sepak bola Belanda jika terlalu banyak pemainnya memilih membela negara lain.

"Mungkin belum terasa sekarang, tetapi ini bisa menjadi masalah serius. Jika klub-klub Belanda tiba-tiba harus kehilangan begitu banyak pemain, konsekuensinya bisa sangat besar," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di detikSport

(yna/yum)


Hide Ads