Juventus tengah mengalami situasi sulit. Kekalahan beruntun diderita raksasa Liga Italia tersebut.
Juventus memang sedang dalam tren negatif di Serie A akhir-akhir ini. Gagal bersaing untuk meraih Scudetto, Si Nyonya Tua juga mengalami kekalahan beruntun.
Kekalahan beruntun itu terjadi saat Juventus menghadapi Atalanta dengan kalah telak 0-4 dan kalah oleh Fiorentina 0-3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dua laga itu, skuad asuhan Thago Motta itu juga gagal untuk mencetak gol. Mereka malah kemasukan tujuh gol.
Melansir detikSport, Vladimir Jugovic mantan pemain Juventus menyebut kekalahan beruntun ini bukan semata-mata karena kesalahan Thiago Motta saja. Menurutnya, hal ini merupakan tanggung jawab seluruh pemain, pelatih dan staf di klub.
"Kebobolan tujuh dalam dua pertandingan itu bukan seperti Juventus," cetus Jugovic kepada Gazzetta dello Sport. ''Tidak di masa lalu, dan tidak seharusnya terjadi," katanya.
"Dari kejauhan, tidak mudah untuk menunjuk masalah sebenarnya, tapi jika Anda kebobolan sebanyak itu, sudah jelas artinya ada keimbangan dan kekompakan yang kurang, baik di dalam tim maupun lingkungannya secara keseluruhan," katanya menambahkan.
"Untuk tim seperti Juventus, menderita dua kekalahan beruntun melawan Atalanta dan Fiorentina dengan cara seperti itu sulit diterima. Thiago Motta memang pelatihnya, dan dia punya tanggung jawabnya. Namun, di momen-momen seperti ini, kesalahannya pada semua orang," Jugovic menyimpulkan.
Posisi Juventus di klasemen sementara pun kini terlempar ke peringkat lima. Mereka mengoleksi 52 poin dan tertingal satu poin dari peringkat empat Bologna.
Artikel ini sudah tayang di detikSport
(rin/dir)