Tato Kontroversial yang Bikin Oezil Diperlakukan Lain Eks Klubnya

Soccer Update

Tato Kontroversial yang Bikin Oezil Diperlakukan Lain Eks Klubnya

Bayu Baskoro - detikJabar
Kamis, 20 Mar 2025 01:30 WIB
LONDON, ENGLAND - NOVEMBER 28: Mesut Ozil of Arsenal looks on from the substitute bench ahead of the UEFA Europa League group F match between Arsenal FC and Eintracht Frankfurt at Emirates Stadium on November 28, 2019 in London, United Kingdom. (Photo by Mike Hewitt/Getty Images)
Mesut Oezil (Foto: Getty Images/Mike Hewitt)
Jakarta -

Werder Bremen mempersiapkan laga tribute untuk merayakan tiga tahun pensiunnya Diego Ribas. Namun, Mesut Oezil tak diikutsertakan dalam laga eksebisi itu. Kenapa?

Oezil merupakan salah satu mantan pemain Werder Bremen. Bahkan, pria berpaspor Jerman ini pernah bermain bersama Diego Ribas pada musim 2008-2010.

Namun, dalam laga eksebisi yang rencananya akan digelar pada Sabtu (22/3/2025) mendatang, tak ada nama Oezil dilibatkan. Padahal, laga eksebisi itu rencananya akan mengundang bekas pemain Bremen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama yang direncanakan hadir seperti Torsten Frings, Kevin-Prince Boateng dan Jefferson Farfan. Tak ada nama Oezil jadi sorotan.

Melansir detikSport, ternyata ada alasan di balik tak dipanggilnya Oezil. Juru bicara Werder Bremen yang tak disebutkan namanya mengatakan Oezil ditolak karena ada keterkaitan dengan Grey Wolves, salah satu organisasi sayap kanan Turki.

ADVERTISEMENT

"Kami telah sepakat dengan Diego untuk tak mengundang Mesut karena tindakannya baru-baru ini, yang tidak mencerminkan nilai-nilai klub," kata juru bicara Bremen, dilansir dari RMC Sport.

Mantan penggawa Arsenal tersebut dikaitkan dengan Grey Wolves usai menampilkan tato di tubuhnya. Tato kontroversial itu menunjukkan gambar serigala abu-abu dan tiga bulan sabit yang jadi simbol ekstrimisme sayap kanan.

Grey Wolves sendiri beberapa kali tersandung kasus terorisme sejak awal pembentukannya. Salah satunya terkait percobaan pembunuhan Paus Yohanes Paulus II pada 13 Mei 1981.

Terlebih, ada anggapan organisasi tersebut mengandung nilai-nilai ultranasionalis, neo-fasis, xenophobia dan anti-semit yang membuat organisasi itu dilarang di Prancis dan Austria.

Kiprah Oezil dalam politik terjadi usai gantung sepatu di tahun 2023. Dia masuk dalam dewan pengurus dan keputusan pusat AK Party, partai yang dipimpin Erdogan di Turki.


Artikel ini sudah tayang di detikSport




(bay/dir)


Hide Ads