Habis Kesabaran Sergio Conceicao

Soccer Update

Habis Kesabaran Sergio Conceicao

Novitasari Dewi Salusi - detikJabar
Sabtu, 01 Mar 2025 00:30 WIB
ROTTERDAM, NETHERLANDS - FEBRUARY 12: Head coach Sergio Conceicao of AC Milan looks on during the UEFA Champions League 2024/25 League Knockout Play-off first leg match between Feyenoord and AC Milan at Stadion Feijenoord on February 12, 2025 in Rotterdam, Netherlands. (Photo by Rene Nijhuis/MB Media/Getty Images)
Sergio Conceicao (Foto: Getty Images/Rene Nijhuis/MB Media)
Jakarta -

Sergio Conceicao kesal lantaran kinerjanya sebagai pelatih AC Milan terus-terusan dikritik. Dia pun meluapkan kekesalannya.

Conceicao ditunjuk untuk menangani Milan pada Desember 2024 lalu. Dia meneruskan jejak Paulo Fonseca sebelumnya yang dipecat.

Pada awal kedatangannya di Milan, Conceicao sukses mempersembahkan juara Piala Super Italia. Namun setelahnya, penampilan Milan naik turun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Milan pun terpaksa tesingkir dari Liga Champions usai kalah dari Feyenoord di play-off 16 besar Liga Champions.

Tak hanya di kancang Eropa, performa Milan di liga domestik juga mengalami penurunan. Terbukti, posisi Milan melorot ke posisi delapan dan tertinggal delapan angka dari empat besar. Hal ini imbas kekalahan dari Bologna 1-2 pada Jumat (28/2/2025) dini hari.

ADVERTISEMENT

Melansir detikSport, kondisi ini membuat Conceicao mendapatkan sorotan. Bahkan media Italia Corriere dello Sport merilis laporan rekor Conceicao di 15 laga pertamanya lebih buruk ketimbang Fonseca. Conceicao pun nampak kesal dengan banyaknya kritikan terhadap kinerjanya.

"Saya sadar bahwa setiap hari orang bicara soal situasi isaya di sini dan masa depan saya, seolah saya baru saja datang, tapi saya sudah menghadapi lima klub besar Italia, melawan pelatih seperti Sarri dan Pioli bersama tim yang secara teori lebih lemah, tapi saya selalu lolos kecuali melawan Inter," ucap eks pelatih FC Porto tersebut.

"Saya melihat orang-orang bicara soal situasi saya, jadi biarkan saja, suruh saya pergi kalau mereka mau, saya tidak mau satu Euro pun, jadi biarkan saya yakinkan mereka," kata dia menambahkan.

"Saya tidak datang ke sini dengan tangan kosong kok. Saya dapat 13 trofi, saya sudah main 100 kali di Liga Champions. Tetap saja orang-orang membicarakannya dan mengatakan hal-hal yang kejam, saya punya keluarga dan tetangga yang melihat apa yang terjadi, ini tidak adil."

"Saya minta maaf karena sedikit kelepasan, saya lebih memilih untuk bicara soal sepakbola," katanya.


Artikel ini sudah tayang di detikSport




(nds/dir)


Hide Ads