Manchester City yang Tak Lagi Ditakuti

Soccer Update

Manchester City yang Tak Lagi Ditakuti

Adhi Prasetya - detikJabar
Sabtu, 25 Jan 2025 23:00 WIB
Soccer Football - Premier League - Ipswich Town v Manchester City - Portman Road, Ipswich, Britain - January 19, 2025  Manchester City manager Pep Guardiola reacts REUTERS/Tony O Brien EDITORIAL USE ONLY. NO USE WITH UNAUTHORIZED AUDIO, VIDEO, DATA, FIXTURE LISTS, CLUB/LEAGUE LOGOS OR LIVE SERVICES. ONLINE IN-MATCH USE LIMITED TO 120 IMAGES, NO VIDEO EMULATION. NO USE IN BETTING, GAMES OR SINGLE CLUB/LEAGUE/PLAYER PUBLICATIONS. PLEASE CONTACT YOUR ACCOUNT REPRESENTATIVE FOR FURTHER DETAILS..
Pep Guardiola. Foto: REUTERS/TONY O BRIEN
Bandung -

Pep Guardiola mengungkapkan Manchester City tidak lagi ditakuti seperti sebelumnya. Pelatih asal Spanyol tersebut mengamati bahwa tim-tim lawan kini lebih berani menekan Erling Haaland dan rekan-rekannya, sesuatu yang jarang terjadi saat The Citizens bermain di Etihad Stadium beberapa musim lalu.

Mengutip dari detikSport, pernyataan ini disampaikan Guardiola menjelang pertandingan melawan Chelsea yang dijadwalkan berlangsung Minggu (26/1) pukul 00.30 WIB. Pada pertemuan pertama kedua tim di pekan pembuka Liga Inggris musim ini, City berhasil mengalahkan Chelsea dengan skor 2-0.

Lima bulan berlalu sejak laga tersebut, posisi Chelsea di klasemen Liga Inggris kini lebih baik dibandingkan City. The Blues menempati peringkat keempat dengan 40 poin, unggul dua angka dari The Citizens yang saat ini berada di posisi kelima. City mengalami periode sulit antara November hingga Desember, hanya mencatatkan satu kemenangan dalam sembilan pertandingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu, semua tim yang datang ke Etihad bermain bertahan dan menunggu di belakang," ujar Guardiola dalam wawancara yang dikutip oleh BBC. "Tim pertama yang saya lihat melakukan man-marking terhadap kami adalah Cardiff asuhan Neil Warnock pada musim 2018/19. Sekarang, semua tim melakukannya."

Guardiola menjelaskan bahwa lawan kini tak ragu untuk langsung menekan kiper City, baik itu Ederson maupun Stefan Ortega. Situasi ini memaksa timnya untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kualitas permainan, terutama saat menguasai bola.

ADVERTISEMENT

"Semua orang datang ke sini tanpa peduli situasi. Mereka melakukan man-marking dan langsung menyasar kiper kami. Kami harus beradaptasi, meningkatkan kemampuan saat menguasai bola. Jika tidak, kami akan kehilangan peluang untuk lolos ke Liga Champions," tegasnya.

Guardiola juga menyoroti performa timnya dalam kekalahan 2-4 dari Paris Saint-Germain di Liga Champions pada pekan lalu. Ia menyebut timnya gagal memaksimalkan penguasaan bola, yang menjadi kelemahan utama City musim ini.

"Kecepatan itu penting, tapi saat melawan PSG, kami justru berlari lebih banyak dari mereka. Masalah kami ada pada penguasaan bola. Jika kami tidak mengoper bola dengan baik, segalanya akan menjadi sulit," jelas Guardiola.

Guardiola berharap timnya dapat memperbaiki kelemahan ini agar performa mereka kembali konsisten, terutama menghadapi jadwal padat di paruh kedua musim.

Pertandingan melawan Chelsea nanti akan menjadi ujian penting bagi City untuk membuktikan bahwa mereka masih layak diperhitungkan sebagai salah satu tim terbaik di Eropa.

Artikel ini telah tayang di detikSport.

(adp/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads