Matthijs de Ligt sudah malang melintang di sejumlah klub top Eropa. Hal berbeda dirasakan De Ligt kala musim ini berkostum Manchester United.
Bek berpaspor Belanda tersebut didatangkan Manchester United di musim panas lalu. MU menebus De Ligt dari Bayern Munich dengan harga 50 juta euro.
Petualangan De Ligt di dunia sepakbola bukan kaleng-kaleng. Pemain yang dibesarkan Ajax Amsterdam itu sempat mencicipi Serie A bersama Juventus dan Bundesliga bersama Bayern Munich.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petualangan baru dilakukan De Ligt di Liga Inggris musim ini dengan MU. Bersama Setan Merah, De Ligt jadi pilihan utama dan sudah mengemas 27 penampilan di semua kompetisi dengan sumbangan satu gol.
Kendati demikian, sebagaimana dilansir dari detikSport, De Ligt belum bisa membawa MU menuai rentetan hasil positif.
Di musim ini, MU tampil jeblok hingga terlempar ke klasemen 13 sementara. Sedangkan di Piala Liga, MU terlempar. Namun, MU masih bersaing di Piala FA dan Liga Europa.
"Kupikir di setiap klub yang pernah kubela tekanannya sangat tinggi. Namun, kurasa tekanan di Man United itu yang paling besar...," ungkap De Ligt kepada BBC Sport.
"Cara kami tampil di musim ini, kita semua tahu bahwa ini tidak cukup bagus, dan tekanannya semakin besar dan semakin besar, dan Anda merasakannya," sambung pemain internasional Belanda itu.
Baca juga: Napoli Mau Garnacho? Siapin Duit Segini! |
De Ligt sebenarnya sudah dilirik MU sejak masih memperkuat Ajax. Namun saat itu, dia memilih untuk tak langsung ke MU dan berkelana dulu ke tim lain.
"Yeah, Anda bisa merasakannya sebagai seorang pemain. Satu-satunya hal yang saya syukuri adalah saya tidak membuat langkah dari Ajax ke sini karena tekanannya mungkin akan terlalu besar," tuturnya.
Artikel ini sudah tayang di detikSport
(rin/dir)