Timnas Indonesia sudah tak lagi dilatih Shin Tae-yong. Pria asal Korea Selatan itu baru saja dipecat dan diumumkan pemecatannya pada Senin (6/1/2025).
Nama Patrick Kluivert pun mencuat digadang-gadang bakal jadi pengganti STY. Sebagai pelatih, Kluivert punya rekam jejak tersendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari detikSport, Ketua PSSI,Erick Thohir, mengungkapkan bahwa pelatih baru pengganti Shin Tae-yong bakal diperkenalkan pada 12 Januari 2025 mendatang. Bocorannya, pelatih baru Timnas Indonesia berasal dari Belanda. Satu nama yang mencuat antara adalah Patrick Kluivert.
Kabar bahwa Kluivert bakal menjadi pelatih baru Timnas Indonesia semakin diperkuat dengan unggahan pakar transfer, Fabrizio Romano. Ia menyebut bahwa Kluivert bakal dikontrak selama dua tahun oleh Tim Garuda dengan opsi perpanjangan selama dua tahun.
Kluivert punya pengalaman sangat baik di level atas Eropa sebagai penyerang. Ia pernah bermain untuk klub-klub besar Eropa seperti Ajax Amsterdam, AC Milan, Barcelona, hingga Newcastle United.
Riwayat karier Kluivert sebagai juru taktik tak sementereng saat menjadi pemain. Ia lebih banyak berkarier sebagai staff pelatih seperti di Timnas Belanda, Brisbane Roar, AZ Alkmaar, NEC Nejmegen, dan Timnas Kamerun. Sementara jabatan pelatih kepala baru didudukinya bersama Ajax U-19, Twente U-21, Timnas Curacao, dan Adana Demirspor.
Pengalamannya bermain sebagai penyerang membantu Kluivert membuat tim asuhannya tampil tajam. Apalagi kala memulai kariernya di kepelatihan, ia merupakan pelatih penyerang.
Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah gol yang ditorehkan klub yang diasuhnya. Klub yang terakhir diasuh Kluivert, Adana Demirspor, mampu bikin 41 gol dari 20 laga bersama Kluivert.
Sementara bersama Timnas Curacao, ia dua periode menjadi pelatih. Pada periode pertamanya, Curacao bisa 17 gol dari delapan pertandingan. Untuk periode keduanya di bawah Kluivert, Curacao bisa bikin 10 gol dari enam laga.
Twente U-21 juga mesin gol kala diasuh pria kelahiran Amsterdam ini. Tim muda Twente pada rentang 2011-2013 bisa bikin 116 gol dari 46 pertandingan.
Meski begitu gaya bermain menyerang Kluivert juga kerap kali bikin lini belakang tim yang diasuhnya lowong. Hal inilah yang bikin karier Kluivert sebagai pelatih tak begitu cemerlang. Itu tercermin saat menukangi Adana dengan klub Turki tersebut kebobolan 29 gol bersama pria 48 tahun ini.
Artikel ini telah tayang di detikSport
(pur/orb)