Jalan Terang Polemik Tiket Kandang Persib Bandung

Jalan Terang Polemik Tiket Kandang Persib Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 21 Nov 2024 12:00 WIB
Para pemain Persib mendapat dukungan bobotoh di Stadion Persib, Kota Bandung, Jumat (10/5/2024).
Para pemain Persib Bandung dan bobotoh. (Foto: Persib Bandung)
Bandung -

Persib Bandung dan bobotoh sejak dulu menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam perkembangan sepak bola di Indonesia. Persib menjadi salah satu klub bergengsi di Tanah Air dan bobotoh telah menjelma menjadi 'pemain ke-12' untuk mendukung klub kebanggaan di atas lapangan.

Namun, romantisme yang dijalin sejak lama ini beberapa kali sempat mengalami kerenggangan. Dan pada puncaknya, sejumlah kelompok suporter Persib Bandung memutuskan untuk menepi dari lapangan hingga tak lagi mendukung tim kebanggaan.

Dalam catatan detikJabar, aksi menepi dari lapangan itu sempat dilakukan dua kelompok suporter Persib yang begitu fanatik yaitu Viking Persib Club (VPC) dan Bobotoh Maung Bandung Bersatu (Bomber). Aksi itu dilakukan pada Juli 2023, yang berujung sepinya laga Persib saat menjamu Dewa United di stadion.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang dilakukan VPC dan Bomber ini merupakan kekecewaan para kelompok suporter kepada manajemen Persib, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) mengenai skema pembelian tiket kandang dengan sistem online. Sebab saat itu, bobotoh malah jadi makin kesulitan untuk mendapatkan tiket demi bisa hadir langsung di lapangan.

Sebagai catatan, Persib sudah menerapkan sistem pembelian tiket online pada 2019. Tapi di musim tersebut, belum banyak muncul keluhan dari bobotoh sehingga sistem yang diterapkan tetap berjalan dengan lancar.

ADVERTISEMENT

Namun kemudian, setelah pandemi COVID-19, sistem tiket online yang digunakan Persib mulai mendatangkan riak-riak kekecewaan. Demo pun sempat dilakukan pada September 2022, dengan tuntutan supaya akses pembelian tiket kandang Persib jadi dimudahkan.

Meski didemo, sistem pembelian tiket online yang diterapkan Persib tetap berjalan hingga 2023. Ujungnya, puncak kekecewaan makin terjadi yang berimbas kepada aksi para kelompok bobotoh menepi dari lapangan.

Saat itu, manajemen Persib menerapkan aturan setiap pembelian tiket online wajib ditukarkan dengan penanda gelang. Langkah ini diambil setelah insiden meninggalnya dua bobotoh di ajang Piala Presiden 2022 akibat berdesakan saat hendak menyaksikan laga kontra Persebaya Surabaya di Stadion GBLA.

Karena buntunya komunikasi, VPC dan Bomber kemudian memutuskan untuk menepi dari lapangan pada Juli 2023. Kedua komunitas bobotoh ini sepakat untuk tidak datang ke stadion demi mendukung Persib Bandung di setiap pertandingan.

Tapi kemudian, pada November 2023, VCP memutuskan untuk kembali lagi mendukung Persib di lapangan. Sedangkan Bomber, tetap bersikukuh dengan sikapnya untuk menepi hingga sekarang.

Setelah sekian lama, polemik tentang tiket kandang Persib pun kini menemui titik terang. VPC dan Bomber sudah bersepakat dengan PT PBB untuk bisa mengkoordinir secara langsung tiket bagi anggotanya yang ingin datang langsung ke stadion.

Dari pihak VPC misalnya. Humas VPC Hendri Darmawan membeberkan bahwa kesepakatan itu telah dijalin dalam pertemuan yang dihadiri langsung Interim Director of Sports PT PBB, Adhitia Putra Hermawan dan Ketua Umum VPC Tobias Ginanjar. Dalam kesepakatan itu, Hendri mengungkapkan Viking nantinya bisa mengakomodir secara langsung tiket bagi para bobotoh yang telah terdaftar dalam keanggotaan VPC.

"Alhamdulillah, sudah mulai ada komunikasi antara PT (PT PBB) dengan Viking Persib Club. Kesepakatannya nanti bertahap, yang jelas sekarang Viking dikasih kepercayaan untuk mengelola tiket di tribun timur, dan kepercayaan itu juga tentu harus dibarengi dengan tanggung jawab dari temen-temen Viking Persib Club untuk sama-sama menjaga kondusifitas di tribun timur," katanya, Rabu (20/11/2024).

Pria yang akrab disapa Hendri Ibro itu memang belum membocorkan secara detail bagaimana teknis kuota tiket khusus untuk kelompok suporter VPC. Tapi menurutnya, seluruh anggota VPC masih wajib untuk mendaftar secara online melalui aplikasi Persib untuk mendapatkan tiket kandang.

"Jadi sekarang temen-temen distrik, khususnya yang sudah mendaftar di VPC, itu di distriknya masing-masing tinggal mendaftarkan nama sama alamat email-nya. Nanti dikolektif di distrik masing-masing, nanti distriknya yang menyetorkan ke ticketing pusat," ungkapnya.

"Tapi, tiketnya tetap (harus daftar secara) online yang nanti akan masuk ke email dan PersibApps. Jadi harus dipastikan aplikasi Persib-nya harus terinstal di HP masing-masing," tuturnya menambahkan.

Menurutnya, kesepakatan ini dijalin untuk memudahkan para bobotoh dari berbagai daerah yang ingin menyaksikan laga kandang Persib di stadion. Sehingga nantinya, mereka yang berangkat dari berbagai wilayah, bisa dikoordinir di distrik VPC masing-masing untuk urusan penukaran tiket sebelum pertandingan.

"Paling tidak, ini bisa memudahkan temen-temen dalam urusan penukaran tiketnya sama di satu tempat. Meskipun pesennya harus masing-masing dan nukerinnya harus masing-masing. Prosedurnya juga tetap, tapi nanti akan dikolektif (untuk penukaran tiketnya)," ungkap Hendri Ibro.

VPC saat ini masih mendata berapa jumlah anggotanya yang akan hadir langsung ke Stadion GBLA untuk menyaksikan laga Persib vs Borneo FC pada Jumat (22/11/2024). Hendri pun menitipkan pesan supaya seluruh bobotoh, khususnya yang tergabung dalam keanggotaan VPC, agar menjaga kondusifitas ketika pertandingan berlangsung.

"Yang pertama, kalau enggak punya tiket jangan maksain. Di jalan juga harus menghargai pengguna jalan yang lain. Terus di stadion harus sama-sama saling mengingatkan, harus saling menjaga supaya tidak ada kejadian-kejadian yang merugikan diri sendiri, merugikan orang tua di rumah, merugikan Persib, juga merugikan sepakbola Indonesia. Intinya harus sama-sama untuk menjaga kondusifitas," tandasnya.

VPC bisa langsung hadir di Stadion GBLA saat laga Persib melawan Borneo FC pada Jumat (22/11/2024) mendatang. Ini terjadi karena dalam sanksi Komdis PSSI, tribun timur yang menjadi markas VPC bisa dibuka untuk pertandingan tersebut.

Sementara Bomber, belum bisa menempati tribun selatan yang selama ini menjadi markas andalannya dalam mendukung Persib Bandung. Sebab, dalam sanksi Komdis PSSI, tribun selatan dan utara harus tetap di tutup hingga 3 laga kandang ke depan.

Alhasil, Bomber baru bisa datang ke stadion mendukung Persib saat laga kandang menjamu Dewa United pada 17 Januari 2025. Kehadiran Bomber pun sekaligus menjadi comeback kelompok suporter Persib usai melakukan aksi menepi dari lapangan sejak Juli 2023 silam.

Ketua Umum Bomber Dian Nugraha mengatakan, kesepakatan mengenai skema tiket kandang Persib sudah dijalin langsung dengan Interim Director of Sports PT PBB, Adhitia Putra Hermawan. Meski tidak menjelaskan secara detail, tapi dia mengungkapkan bahwa nantinya anggota Bomber akan dikoordinir oleh pengurus komunitas dalam pendistribusian tiket ke depan.

"Sudah ada kesepakatan dengan manajemen bahwa akan memprioritaskan (distribusi tiket) kepada komunitas. Untuk bomber sendiri, selatan nanti bisa diisi lagi. Manajemen sudah memberikan ruang untuk komunitas," katanya saat berbincang dengan detikJabar.

Apin, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa skema pendistribusian tiket bagi Bomber tidak jauh berbeda dengan VPC. Sehingga nantinya, para anggota Bomber di berbagai daerah, akan mendapatkan tiket yang dikoordinir oleh komunitas.

"Tapi syaratnya tetep kita mengikuti sistem yang ada. Kita daftar di aplikasi, dan nanti akan dikoordinir sama Bomber untuk distribusinya. Mudah-mudahan nanti ini bisa berjalan lancar," tuturnya.

Bomber sendiri menjadi kelompok suporter terlama yang menepi dari lapangan. Apin pun berharap, dengan kesepakatan ini, tribun stadion bisa lebih ramai untuk mendukung Persib Bandung.

"Mudah-mudahan enggak ada kendala, dan nanti pas Bomber comeback kita bisa meramaikan kembali stadion untuk mendukung Persib," pungkasnya.



Hide Ads