Menengok Sistem Liga 3 Jabar: Dua Seri Berformat Promosi-Degradasi

Menengok Sistem Liga 3 Jabar: Dua Seri Berformat Promosi-Degradasi

Rifat Alhamidi - detikJabar
Minggu, 27 Okt 2024 08:30 WIB
Logo Liga 3.
Liga 3. Foto: Istimewa
Bandung -

Liga 3 Jawa Barat (Jabar) 2024/2025 akan segera bergulir. Asprov PSSI Jabar sudah mematangkan persiapan, meskipun jadwal kick off berpotensi dimundurkan dari November ke Desember 2024 karena munculnya wacana dari PSSI terkait pembentukan Liga 4.

Namun tak banyak yang tahu jika Liga 3 Jabar sebetulnya punya format yang berbeda dengan pelaksanaan di wilayah lain di Indonesia. Di Jabar, kompetisi untuk klub semiprofesional itu sudah menerapkan sistem promosi dan degradasi dengan membagi tim ke dalam dua seri berbeda.

Saat berbincang dengan detikJabar, Sekretaris Jenderal Asprov PSSI Jabar M Fahmi Hasan mengatakan format kompetisi Liga 3 sudah mulai dijalankan sejak 2019. Sebelum format itu diluncurkan, Liga 3 Jabar bisa diikuti hingga 80 lebih klub yang membuat waktu pelaksanaan kompetisi menjadi begitu panjang dan melelahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau di Jawa Barat, kita memberlakukan seri 1 dan seri 2. Di nasional dari 38 asprov, hanya kita yang memberlakukan ini. Sebenarnya kan Liga 3 ini adalah liga amatir yah, jadi semuanya sama. Kalau kita ke Jawa Timur, sekali menyelenggarakan Liga 3 pesertanya sampai 80 sekian. Dengan kompetisi sebanyak itu, akhirnya jadi agak ruwet yah," katanya, Sabtu (26/10/2024).

Ketika masih menggunakan format lama, terjadi perbedaan kekuatan masing-masing klub yang begitu besar. Akhirnya, pertandingan berujung kepada hasil skor yang begitu jomplang karena peta kekuatan klub tidak berimbang.

ADVERTISEMENT

"Dari 2017 sampai 2019, itu banyak pertandingan-pertandingan Liga 3 yang jomplang. Menangnya 12 sekian, 9-1. Ini karena kondisi kesiapan tim amatir di Liga 3 itu kan berbeda2, baik secara finansial atau secara keseriusannya. Akhirnya ada gap, atau tidak kompetitif lah di fase-fase awal," paparnya.

Supaya Liga 3 Jabar lebih kompetitif, Asprov PSSI Jawa Barat kemudian menggodok regulasi baru untuk diterapkan di kompetisi itu. Akhirnya, sejak 2019, format kompetisi Liga 3 Jabar dilakukan dengan membagi klub dalam seri 1 dan Seri 2, plus dengan sistem promosi dan degradasi.

Di tahun itu, klub yang dinyatakan sudah profesional dalam mengelola keuangan, kepelatihan dan struktur tim, masuk dalam seri 1. Sedangkan klub amatir yang terbilang ingin berpartisipasi di Liga 3, masuk dalam sistem kompetisi di Seri 2.

"Kami pilah mana klub yang serius dan ingin naik jenjang ke Liga 2, dan klub yang memang hanya ingin berpartisipasi sebagai klub amatir atau partisipan. Akhirnya kita buatlah 2 seri itu di Liga 3 Jabar, dan ada sistem promosi dan degradasinya. Empat tim teratas di Seri 2, akan naik promosi ke Seri 1. Begitu juga sebaliknya, 4 tim terbawah di Seri 1, akan degradasi ke Seri 2," bebernya.

Adapun format promosi dan degradasi akan berlaku bagi tim itu untuk musim selanjutnya di Liga 3 Jabar. Sehingga pada saat musim kompetisi berjalan, setiap klub punya gengsi untuk mengejar prestasinya dan tampil di kasta yang lebih tinggi.

Di Seri 2, Asprov PSSI Jabar biasanya akan menerima pendaftaran hingga lebih dari 60 klub sepakbola. Mereka kemudian bersaing untuk memperebutkan posisi 4 besar demi bisa naik promosi ke Seri 1 Liga 3 Jabar.

Sedangkan di Seri 1, sesuai kesepakatan sejak 2019, ada 24 klub yang akan bersaing memperebutkan tiket menuju Liga 3 Nasional. Fahmi Hasan pun menyatakan, ke-24 klub ini telah disaring dan nantinya akan terus bersaing supaya tidak terdegradasi ke kompetisi di Seri 2.

"Jadi memang faktor sarana prasarana dan keuangan itu yang akan menentukan dia akan bertahan di seri 1 dan seri 2," urainya.

Di Jabar, sejumlah klub yang langganan menempati Seri 1 adalah PSGC Ciamis hingga Persipasi Kota Bekasi, ditambah Persikab Bandung yang musim ini terdegradasi dari Liga 2. Musim lalu, ada Persikas Subang dan Dejan FC yang akhirnya bisa tampil meyakinkan dan mengunci tiket promosi ke Liga 2.

Sementara untuk jadwal pelaksanaan, Seri 2 biasanya akan digelar lebih awal. Setelah itu, menyusul Seri 1 yang menjadi kompetisi utama di Jabar bagi klub yang ingin lolos ke Liga 3 Nasional.

Untuk persiapan, ia juga memastikan seluruh perangkat pertandingan telah ditunjuk di Liga 3 Jabar. Para perangkat yang akan bertugas saat ini sedang mengurus Piala Soeratin sebagai persiapan untuk menghadapi Liga 3 Jabar.

"Perangkat pertandingan, wasit, matchcom, semua sudah penyegaran assasment. Kemudian untuk latihan kepada LOC, penyelenggara, itu sudah sangat matang. Karena kami menjadikan Piala Soeratin yang sedang berjalan itu sebagai trial lah buat mereka yang akan menjadi panitia di Liga 3," pungkasnya.




(ral/sud)


Hide Ads