Akan Dipotong Gaji oleh Persib, Berapa Pemasukan Kakang Rudianto?

Akan Dipotong Gaji oleh Persib, Berapa Pemasukan Kakang Rudianto?

Rifat Alhamidi - detikJabar
Senin, 14 Okt 2024 07:30 WIB
Kakang Rudianto.
Kakang Rudianto. (Foto: Persib Bandung)
Bandung -

Nasib Kakang Rudianto kini sedang terombang-ambing di Persib Bandung. Pemain muda jebolan Diklat Persib ini terancam sanksi pemotongan gaji imbas insiden yang terjadi setelah pertandingan melawan Port FC, Kamis (19/9/2024) silam.

Kakang dinyatakan bersalah oleh manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) karena membawa seorang bobotoh berinisial RAM masuk ke ruang ganti pemain di iStadion Si Jalak Harupat. Selain Kakang, manajemen menjatuhkan sanksi kepada Head of Comunication PT PBB Adhi Pratama akibat melakukan pelanggaran serupa.

Namun, manajemen tidak menyebut secara rinci apa sanksi yang didapatkan Kakang maupun Adhi. Vice President Operasional PT PBB Andang Ruhiat saat itu hanya menyatakan sanksi, khususnya bagi Kakang, diserahkan kepada pelatih Persib, Bojan Hodak.

"Sanksi diberikan kepada Kakang Rudianto berdasarkan keputusan head coach Persib Bojan Hodak, dikarenakan yang bersangkutan membawa masuk RAM ke dalam loker room," kata Andang Ruhiyat saat mengumumkan hasil investigasi internal pada Jumat (27/9/2024) pukul 23.00 WIB.

Setelah pulang dari lawatan ke China, Bojan pun akhirnya buka suara mengenai polemik ini. Kepada awak media, Bojan mengaku masih mempertimbangkan sanksi apa yang akan dia putuskan untuk Kakang karena perlu berkoordinasi dengan manajemen Persib terlebih dahulu.

"Saya masih menunggu dari manajemen karena mereka melakukan penyelidikan. Jika dia salah, saya akan memberikannya sanksi," katanya.

Tapi kemudian, Bojan punya pertimbangan salah satu sanksi yang menurutnya akan punya dampak yang begitu besar. Sanksi tersebut adalah pemotongan gaji untuk Kakang imbas kesalahan yang dia lakukan.

"Kamu tahu apa (sanksi) yang paling menyakitkan bagi pemain? Ketika kamu memotong gaji, mereka akan menangis. Ini yang terbaik," ucapnya.

"Saya akan menghukum tim, bukan dia. Untuk dia, dia harus bayar uang besar, itu saja. Artinya, mungkin dia bekerja secara gratis. Dia akan jadi sukarelawan di klub. Tapi kita lihat nanti," pungkasnya.

Lantas, berapa sebetulan penghasilan Kakang dengan statusnya sebagai pesepakbola profesional hingga membuat sanksi pemotongan gaji masih perlu dipertimbangkan?

Sebagai catatan, gaji para pemain klub di Indonesia memang masih dirahasiakan ke publik hingga sekarang. Sebagian besar pencinta sepakbola hanya bisa mengira-ngira bayaran yang pemain bisa dapatkan dengan melihat taksiran nilai pasarnya.

Salah satu laman yang bisa diakses untuk melihat nilai pasar tersebut yaitu transfermarkt. Berdasarkan laman ini, taksiran nilai pasar Kakang Rudianto per 15 Juli 2024 tembus hingga 2,17 miliar.

Kakang mulai mencicipi karier profesionalnya semenjak dipromosikan pelatih Persib saat itu, Robert Rene Alberts pada 2022. Meski waktu itu umurnya baru menginjak 19 tahun, talenta Kakang begitu menjanjikan dengan berposisi asli sebagai bek tengah.

Di Persib, Kakang harus bersaing untuk mendapatkan posisi regulernya itu. Alhasil, di musim pertamanya bersama skuad Pangeran Biru, pemain yang mengenakkan nomor punggung 5 itu jarang mendapat menit bermain di klub.

Setahun setelah saat ikut mengantar Persib menyabet gelar jaura Liga 1 musim 2023/2024, Kakang mulai menunjukkan performa yang menjanjikan. Pada musim tersebut, Kakang sukses mencatatkan 13 penampilan dan bisa menjadi opsi sebagai pelapis di lini belakang.

Performa menjanjikan Kakang masih berlanjut hingga musim ini. Sempat tak jadi pilihan utama di awal-awal kompetisi liga, Kakang akhirnya sukses menjadi pemain reguler Persib meski harus beradaptasi dengan mengisi pos bek sayap kanan.

Performa meyakinkan dari Kakang pun rupanya berpengaruh kepada nilai pasarannya. Berdasarkan catatan transfermarkt, harga Kakang terus mengalami peningkatan dari Rp 1,3 miliar pada 2022, menjadi Rp 2,61 miliar pada 2023 dan turun ke Rp 2,17 miliar pada 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun nilai pasar ini bukan angka pasti. Artinya, nilai seorang pemain bisa lebih atau justru kurang dari nilai pasar.

Adapun untuk pendapatan pemain, umumnya di Indonesia menerapkan sistem kontrak per musim. Biasanya, pemain akan mendapatkan uang muka puluhan persen di awal. Setelah itu, sisa dari nilai kontrak dibayarkan tiap bulan hingga kontrak tuntas.

(ral/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads