8 Luka dan 6 Tersangka Buntut Kericuhan Bobotoh Vs Steward

Jabar Sepekan

8 Luka dan 6 Tersangka Buntut Kericuhan Bobotoh Vs Steward

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 29 Sep 2024 20:30 WIB
Kondisi Stadion Si Jalak Harupat pasca kericuhan bobotoh dengan pihak steward.
Stadion Si Jalak Harupat. Foto: Yuga Hassani/detikJabar
Bandung -

Laga Big Match Persib Bandung melawan Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung ternoda, Senin 23 September 2024 lalu. Bukan karena pemain Persib dan Persija melakukan aksi baku hantam, bahkan kedua rival ini dapat bermain secara sportif dan mampu menjaga kondusifitas selama pertandingan itu berlangsung.

Kemenangan Maung Bandung atas Macan Kemayoran dengan skor 2-0 itu, harus dikotori kericuhan yang dilakukan oknum suporter Persib sendiri. Di mana setelah wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir, oknum suporter itu membuat ricuh dengan turun ke lapangan. Bak orang kerasukan atau banteng yang sedang mencari matador untuk diseruduk, oknum supporter ini langsung mengejar petugas kemanan pertandingan alias steward yang sebelumnya berjaga di pinggir di lapanagan.

Dilihat dari video amatir yang beredar, oknum suporter yang notabene berpakaian hitam turun dari tibune utara, ada juga oknum suporter yang turun dari tribune selatan. Mereka langsung berlarian ke tengah lapangan dan mengejar steward yang mengenakan rompi warna hijau stabilo. Puluhan steward berlarian ke dalam stadion, namun masih ada steward yang terlambat menyelamatkan diri sehingga steward itu dikeroyok oknum supporter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan membabi buta mereka menjatuhkan steward yang berusaha berlari menyelamatkan diri, ada yang memukul, ada yang menendang dan ada yang mengumpat. Lebih parah ada juga oknum yang membawa kursi besi yang semakin membuat para steward ketakutan dengan ulah yang dilakukan oknum suporter ini.

Mendapatkan informasi kericuhan terjadi di dalam stadion, jajaran kepolisian yang sebelumnya berjaga diluar staduion bergegas masuk untuk mengembalikan suasana agar para penonton yang turun ke tengah lapangan tidak membuat kericuhan. Setelah pihak kepolisian melakukan pengaman, para penonton yang sebelumnya turun ke lapang ini berhasil dipukul mundur keluar dari dalam stadion.

ADVERTISEMENT

Buntut dari kejadian ini, ada sembilan orang steward menjadi korban. 8 orang alami luka ringan dan satu orang alami luka serius sehingga harus dilakukan perawatan lebih lanjut di RSUD Otista Soreng, Kabupaten Bandung. Buntut dari kejadian ini juga, 6 oknum suporter ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polresta Bandung. Tak hanya itu, fasilitas Stadion Si Jalak Harupat alami kerusakan.

Polisi bergerak cepat mengungkap kasus ini. Enam oknum suporter ditangkap dan enam pelaku pengeroyokan tersebut adalah AAL (20), AH (22), FD (18), KA (28), MRI (19), dan RM (23). Keenamnya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Polresta Bandung berhasil mengamankan enam tersangka berkaitan dengan kerusuhan di Stadion Si Jalak Harupat pada Senin, 23 September 2024," ujar Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo di Mapolresta Bandung, Soreang, Kamis (26/9).

Kusworo sebut, steward yang mengalami luka-luka sudah mendapatakan penanganan dari RSUD Otista Soreang. "Steward yang dirawat sebanyak 9 orang. Delapan orang setelah dilakukan perawatan oleh Rumah Sakit Otista, delapan langsung pulang dan membuat laporan polisi. Sedangkan satu orang ini masih di Rumah Sakit Otista yang kemarin kami jenguk bersama-sama," jelasnya.

Kusworo berharap peristiwa tersebut tidak terulang kembali dalam dunia sepak bola. Sehingga para suporter bisa memberikan dukungan dengan positif kepada klub kesayangannya. "Kami harap bahwa ini kejadian yang terakhir. Suporter yang baik adalah suporter yang bisa memberikan support, semangat, dukungan kepada tim kesebelasan yang didukungnya. Jangan justru suporternya menjadi beban bagi tim kesebelasannya," harapnya.

Irfan, korban yang hingga Kamis lalu masih menjalani perawatan di RSUD Otista mengisahkan, dalam laga Persib Vs Persija dia bertugas di area tribun timur selatan. Kemudian setelah pertandingan tiba-tiba suporter berdatangan dan memukul bagian pelipis. Irfan juga rasakan kepala mendapatkan benturan hingga membuat matanya buram, setelah itu dirinya tersadar sudah ada di RSUD Otista.

Berkaca pada kejadian ini, Irfan berharap kericuhan serupa tidak terjadi lagi. "Untuk ke depan mungkin saya harapkan tidak ada terjadi lagi. Soalnya Persib itu besar namanya dan sudah dikenal. Jangan sampai dirusak atau dicederai oleh Bobotoh atau suporter kita sendiri, kan sangat disayangkan," katanya.

Meski dirinya menjadi korban, Irfan mengaku telah memaafkan perbuatan para suporter yang mengeroyoknya. Tapi menurutnya proses hukum akan terus berjalan. "Secara pribadi saya memaafkan karena kita NKRI, semuanya saudara. Tetapi kalau yang lain saya nggak tahu (mengikuti proses hukum)," jelasnya.

(bba/sud)


Hide Ads