Raphinha menceritakan perjuangannya melawan masalah psikologis karena menjadi pesepak bola. Menurutnya, sepak bola mampu menghancurkan hidup seseorang.
Mengutip dari detikSport, sejumlah pesepak bola mulai bersuara soal kesehatan mentalnya. Popularitas tinggi dan finansial yang oke, pemain sepak bola tetap kesulitan untuk bisa melepas dari gangguan mental akibat kerja dan berbagai tuntutan lainnya.
Paul Pogba, Alvaro Morata, hingga Richarlison pernah mengungkapkan masalah psikologis yang mereka hadapi sebagai pesepak bola. Kini, Raphinha juga ikut menyuarakannya. Baginya, sepak bola bisa menghancurkan hidup siapa pun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Anda bekerja keras dan ingin berkarier di sepak bola, Anda tidak boleh menyerah. Saya punya banyak alasan untuk menyerah, mengesampingkan sepak bola, dan melanjutkan hidup saya," kata Raphinha, dilansir dari Football Espana.
"Ini adalah profesi yang menghancurkan Anda. Ada saat-saat ketika saya pulang ke rumah dan saya tidak tahu apakah saya akan bangun di pagi hari untuk berlatih lagi," sambungnya.
Baca juga: Dua Pemain Liverpool Kena Semprot Arne Slot |
"Saya banyak menangis, termasuk saat di sini (Barcelona). Saya melakukan pekerjaan psikologis karena saya melihat bahwa itu sangat penting bagi semua orang karena itu sangat membantu," kata dia menambahkan.
"Sepak bola menghancurkan Anda. Sangat mudah untuk mengalami depresi dan meninggalkan segalanya," Raphinha menuturkan.
Artikel ini telah tayang di detikSport.
(bay/sud)