Mimpi Nova Arianto Cetak Pesepakbola Lewat Akademi Pro Bandung

Mimpi Nova Arianto Cetak Pesepakbola Lewat Akademi Pro Bandung

Rifat Alhamidi - detikJabar
Sabtu, 03 Agu 2024 17:30 WIB
Soft launching Akademi Pro Bandung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (3/8/2024).
Soft launching Akademi Pro Bandung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (3/8/2024). (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)
Bandung -

Pelatih Tim Nasional Indonesia U-16, Nova Arianto, punya cara tersendiri mencari bibit muda potensial untuk diorbitkan menjadi pemain profesional. Nova membentuk Akademi Pro Bandung yang menjadi mimpinya selama ini selepas pensiun sebagai pemain sepak bola.

Di Akademi Pro Bandung, Nova didapuk menjadi Academy Director. Sementara Markus Horison yang notabene merupakan koleganya dulu di Persib Bandung, direkrut untuk menjadi Director of Development, sekaligus memberikan pelatihan langsung kepada pemain yang berposisi sebagai kiper.

Ditemui wartawan selepas soft launching Akademi Pro Bandung di Stadion Siliwangi, Nova mengatakan akademi tersebut menjadi komitmennya dalam membina pemain-pemain muda di Indonesia. Bandung dipilih karena Nova memiliki banyak kenangan di kota yang melambungkan namanya di kancah sepak bola.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini cita-cita saya dari dulu. Saat setelah saya pensiun, saya ingin membuat sebuah akademi atau SSB. Saya bersukur saya bisa membuatnya di salah satu kota yang menurut saya banyak kenangan buat saya," kata Nova di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (3/8/2024).

"Dan sekali lagi saya bersukur, selama ini apa yang saya dapat dari pengalaman di timnas, jadi mungkin itu rencana yang akan kita bawa ke akademi ini. Dan harapannya akademi ini bisa menghasilkan pemain profesional di masa yang akan datang," sambungnya.

ADVERTISEMENT
Soft launching Akademi Pro Bandung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (3/8/2024).Soft launching Akademi Pro Bandung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (3/8/2024). (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)

Akademi Pro bentukan Nova menyasar pemain yang berusia 14-19 tahun. Di usia tersebut, kata Nova, pemain akan cenderung kebingungan melanjutkan karirnya di dunia sepakbola. Pasalnya, pada usia itu, pemain sudah tak lagi menimba ilmu di sekolah sepakbola (SSB).

Untuk itu, Nova punya cita-cita mereka yang punya potensi atas bakatnya tetap bisa disalurkan di dunia sepak bola. Bahkan kata Nova, Akademi Pro Bandung menargetkan para pemain binaannya bisa tembus kompetisi elite pro academy (EPA), Piala Soeratin, bahkan tembus hingga liga profesional.

"Dan itu jadi concern saya. Karena setelah level usianya naik, ya kita akan bina di akademi pro. Tujuannya ke mana, pemain-pemain itu bisa kita salurkan ke tim-tim EPA, Suratin, atau liga 3, liga 2, dan harapannya tentu di liga 1 dan tim nasional," ucap Nova Arianto.

Bandung dipilih menjadi pusat Akademi Pro bentukan Nova karena sejumlah pertimbangan. Nova mengatakan, banyak pemain muda potensial di Bandung yang bisa digenjot menjadi pemain profesional di masa mendatang.

Soft launching Akademi Pro Bandung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (3/8/2024).Soft launching Akademi Pro Bandung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, Sabtu (3/8/2024). (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar)

"Saya lihat potensi-potensi di sekitar Bandung dan Jawa Barat ini sangat luar biasa, dan harapannya itu yang bisa kita bentuk. Sepintas yang saya lihat sangat luar biasa, dan harapannya itu bisa kita bina lagi agar nanti kedepannya mereka bisa menjadi pemain sepakbola profesional," tuturnya.

Meskipun pemain didikannya bergabung di Akademi Pro Bandung, Nova memastikan takkan mengganggu pertimbangan objektifnya dalam menyeleksi pemain ke Timnas Indonesia kelompok umur. Nova menegaskan, tak ada hak spesial apapun di akademi bentukannya itu.

"Saya yakinkan enggak ada, karena saya bentuk pemain-pemain ini biarkan mereka melakukan prosesnya. Kalau memang dia mempunyai kualitas skill yang baik, kesempatan ke timnas bisa buat siapa saja," katanya.

"Bukan hanya dari akademi pro, atau akademi Persib di sini, tapi saya bilang, semua kesempatan itu adalah hak semua pemain sepak bola yang ada di Indo. Privilege itu saya yakinkan tidak ada," pungkasnya.

(ral/orb)


Hide Ads