Eden Hazard menyudahi karier sepakbolanya dengan pensiun di usia 32 tahun. Carlo Ancelotti mengungkap biang kerok tamatnya karier pesepakbola Belgia tersebut.
Hazard merupakan salah satu pesepakbola top beberapa tahun yang lalu. Dia juga pernah menjadi bintang di klub Chelsea.
Kepiawaian Hazard dalam mengolah bola di posisi winger membuat Real Madrid kepincut. Los Blancos kemudian membeli Hazard pada tahun 2019 lalu dengan harga fantastis 120 juta Euro atau setara Rp 2,1 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukannya meningkat, karier Hazard justru melempem usai pindah ke Madrid. Melansir dari detikSport, Hazard seringkali diterpa badai cedera yang membuatnya bolak balik ruang perawatan ketimbang main di lapangan.
Hazard diselimuti berbagai cedera mulai dari hamstring, otot hingga pergelangan kaki. Selama empat tahun bersama raksasa LaLiga, Hazard cuma mengemas 76 pertandingan.
Kondisi inilah yang memicu Hazard harus merelakan karier sepakbolanya. Hal itupun disampaikan oleh Carlo Ancelotti, manajer Real Madrid.
"Hazard adalah pemain fantastis. Masalahnya cuma satu, dia selalu cedera," ungkap Ancelotti.
Selain cedera, mantan pelatih AC Milan ini menyebut bila Hazard gagal bersaing dengan skuad utama. Pasalnya, Madrid dihuni oleh pemain-pemain top berbeda kala Hazard masih berstatus pemain Chelsea.
"Dia kesulitan berkompetisi. Anda harus berlatih dengan intens di sesi latihan ketika Anda tidak bermain. Dia kesulitan akan hal itu, untuk bertarung dan bermain," jelasnya.
Hazard pun kemudian memilih mengakhiri kariernya dengan pensiun. Pada 2023 saat usianya menginjak 32 tahun, Hazard mengumumkan gantung sepatu.
Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca selengkapnya di sini
(aff/dir)