Buntut Selebrasi Merih Demiral, Hubungan Turki-Jerman Memanas?

Soccer Update

Buntut Selebrasi Merih Demiral, Hubungan Turki-Jerman Memanas?

Yanu Arifin - detikJabar
Jumat, 05 Jul 2024 18:00 WIB
dpatop - 02 July 2024, Saxony, Leipzig: Soccer: European Championship, Austria - Turkey, final round, round of 16, Leipzig Stadion, Merih Demiral of Turkey (r) celebrates after his second goal to make it 2-0. Photo: Hendrik Schmidt/dpa (Photo by Hendrik Schmidt/picture alliance via Getty Images)
Merih Demiral (Foto: dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance)
Jakarta - Hubungan Jerman dan Turki dikabarkan memanas. Hal ini diduga dipicu selebrasi kontroversial yang dilakukan bek Turki Merih Demiral di Euro 2024.

Merih Demiral membuat dua gol kala menghadapi Austria di babak 16 Besar Euro 2024. Eks bek Juventus ini membuat selebrasi dengan tangannya membentuk 'kepala serigala'.

Dilansir dari detikSport, gestur tangan tersebut diartikan sebagai simbol dari Wolfsgruss yang merupakan kelompok Grey Wolves. Kelompok tersebut merupakan organisasi sayap kanan Turki yang tumbuh besar di Jerman.

Grey Wolves di Jerman punya pengikut hingga 20 ribu anggota. Hal ini menjadikan organisasi tersebu merupakan organisasi sayap kanan terbesar kedua di Jerman setelah Alternative fur Deutschland (AfD).

Kelompok itu tak dilarang meski beberapa negara Eropa lain melarang keberadaan mereka. Seperti Austria dan Prancis yang melarang kelompok tersebut lantaran dianggap neo-fasis dan rasis dan menyasar orang-orang Kurdi dan Armenia.

Usai selebrasi dari pemain 26 tahun tersebut, pihak Jerman bereaksi. Jerman yang merupakan tuan rumah Euro 2024 ini menganggap selebrasi terebut kontroversi.

Bahkan, Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser mengungkap bahwa gestur yang dilakukan Demiral merupakan symbol rasisme.

"Menggunakan kejuaraan sepakbola sebagai platform rasisme sama sekali tidak dapat diterima," kecamnya.

Dubes Turki di Jerman Ahmet Basar Sen pun dilaporkan dan dipanggil. Dia diminta menjelaskan soal perayaan tersebut. UEFA juga kabarnya turun tangan untuk melakukan penyelidikan.

Turki mulai cemas setelah UEFA turun. Menteri Dalam Negeri Turki menyebut bila penyelidikan dilakukan, itu membuktikan Jerman memiliki gejala Xenophobia.

"Tidak dapat diterima bahwa UEFA membuka penyelidikan disipliner terhadap pemain kami Merih Demiral," demikian bunyi pengumuman tersebut.

"Meskipun gerakan Grey Wolves tidak dilarang di Jerman, reaksi pemerintah Jerman terhadap Tuan Demiral menunjukkan xenofobia," katanya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun kabarnya akan dating ke Jerman. Erdogan akan menonton Turki melawan Belanda di perempatfinal.


Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca selengkapnya di sini


(dir/dir)


Hide Ads