Untuk meraih trofi juara, Persib harus lebih dulu mengalahkan Madura United dalam partai final yang digelar dengan format kandang tandang.
Maung Bandung menjadi tuan rumah lebih dulu dengan menjamu Madura di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung pada Minggu (26/5/2024) sebelum bertandang ke Gelora Bangkalan, Madura pada Jumat (31/5/2024).
Perjalanan panjang dilalui Persib Bandung sebelum mencapai Final Championship Series. Mulai dari pergantian pelatih akibat performa anjlok di awal musim, hingga mencatat beberapa kali rekor tidak terkalahkan.
Berikut 4 fakta perjalanan Persib menuju Final Championship Series Liga 1:
1. Ganti Pelatih di Tengah Musim
Persib memulai musim ini dengan dilatih Luis Milla yang pada musim sebelumnya, hanya mampu membawa Persib finish di urutan ketiga klasemen. Dengan target juara, start yang dilakukan Persib tidak terlalu mulus.
Saat itu, Persib hanya meraih tiga poin hasil dari tiga kali imbang. Di tengah performa yang sedang baik, Persib ditinggal Luis Milla yang secara mengejutkan mundur sebagai pelatih pada 15 Juli 2023.
![]() |
Mundurnya Luis Milla membuat Persib semakin terseok-seok bahkan terlempar ke zona degradasi di pekan ke-4. Tidak ingin lama-lama terpuruk, manajemen Persib menunjuk Bojan Hodak sebagai pelatih baru pada 26 Juli 2023.
2. Tim Paling Ganas Mencetak Gol
Kesuksesan Persib melaju ke Final Championship Series tidak terlepas dari efektivitas permainan tim. Dengan tangan dinginnya, Bojan Hodak merombak gaya bermain tim.
Juru taktik asal Kroasia ini tidak lagi mengedepankan penguasaan bola di dalam pertandingan. Menurutnya dalam sepakbola, yang terpenting adalah memaksimalkan peluang, mencetak gol dan memenangkan pertandingan.
Benar saja, Persib menjadi tim paling produktif di Liga 1 musim ini. Dari 34 pertandingan di babak Reguler Series, Persib total mencetak 65 gol, ditambah empat gol di babak Championship Series.
3. Duo Brazil Jadi Pembeda
![]() |
Menjadi tim paling produktif hingga melakukan ke Final Championship Series, Persib harus berterima kasih kepada duo pemain asal Brazil, David da Silva dan Ciro Alves. Sebab setengah dari total gol Persib disumbangkan keduanya.
David da Silva saat ini tercatat telah menorehkan 27 gol dan membuat namanya bertengger di urutan teratas top skor. David 99 persen berpeluang menggondol penghargaan sepatu emas musim ini.
Sementara kompatriot David, Ciro Alves, tidak kalah gacor di lini depan Persib. Pemain bernomor punggung 77 ini telah mengemas 15 gol dan 12 assist. Duet David dan Ciro di lini depan Persib selalu jadi ancaman bagi klub manapun.
4. The Unbeaten (4 kali kalah)
Performa apik Persib tidak sampai di situ, meski hanya menduduki urutan kedua Reguler Series dengan 62 poin di bawah Borneo FC Samarinda, namun Persib menjadi klub yang paling sedikit mengalami kekalahan.
Dari 34 pertandingan, Marc Klok cs hanya kalah 4 kali yakni saat melawan PSM Makassar (4-2), Persis Solo (2-1), Persik Kediri (0-2) dan PSS Sleman (1-0).
Rekor unbeaten atau tidak terkalahkan juga diciptakan Persib. Pertama, Persib tidak terkalahkan di 14 pertandingan dengan hasil 9 kemenangan dan 5 kali imbang. Rekor itu sempat terputus, namun Persib kembali ke tren positif dengan 11 pertandingan dimainkan tanpa kalah. (bba/yum)