MU Finis Posisi ke-8, Paling Buruk Sepanjang Sejarah Klub

Soccer Update

MU Finis Posisi ke-8, Paling Buruk Sepanjang Sejarah Klub

Okdwitya Karina Sari - detikJabar
Senin, 20 Mei 2024 13:00 WIB
Manchester Uniteds Danish striker #11 Rasmus Hojlund (2L) celebrates scoring the teams second goal during the English Premier League football match between Brighton and Hove Albion and Manchester United at the American Express Community Stadium in Brighton, southern England on May 19, 2024. (Photo by Glyn KIRK / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE. No use with unauthorized audio, video, data, fixture lists, club/league logos or live services. Online in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No video emulation. Social media in-match use limited to 120 images. An additional 40 images may be used in extra time. No use in betting publications, games or single club/league/player publications. /
Manchester United (Foto: AFP/GLYN KIRK)
Jakarta -

Manchester United menyelesaikan Liga Inggris dengan menempati peringkat kedelapan. Posisi ini merupakan finis peringkat terendah sepanjang sejarah klub di Liga Inggris.

MU sejatinya meraih hasil positif di laga akhir mereka melawan Brighton Hove & Albion pada Minggu (19/5/2024). Setan Merah menang 2-0 di kendang Brighton.

Dua gol MU dicetak masing-masing oleh Diogo Dalot dan Rasmus Hojlund. Tiga poin yang didapat MU tersebut membuat skuad asuhan Erik ten Hag memiliki total poin 60.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, kemenangan tersebut tak mampu membuat peringkat MU naik. Sebab, sebagaimana dilansir dari detikSport, dua rival mereka yakni Chelsea dan Newcastle United juga sama-sama menang.

Finis peringkat kedelapan merupakan capaian buruk sepanjang sejarah MU di Liga Inggris. Sebelumnya MU pernah berada di peringkat ketujuh pada musim 2013/2014.

ADVERTISEMENT

Selain itu, MU juga mendapatkan angka terendah kedua dalam sejarah klub. MU mencatat jumlah poin terendah ketika mengemas 58 poin di akhir musim 2021/2022.

Hasil ini pun membuat MU tak lolos kompetisi Eropa manapun. Akan tetapi, MU masih punya asa lolos Liga Europa apabila mampu mengalahkan Man City di final Piala FA.

"Kami punya suporter terbaik di dunia dan saya sungguh-sungguh dengan hal ini. Saya tidak pernah mendapatkan pengalaman seperti ini ketika anda memiliki sebuah musim seperti kami, yang sangat tidak cukup bagus, suporter tetap mendukung kami," kata Erik ten Hag.

"Mereka terus bersama kami di masa baik dan buruk, tapi kami harus membayar mereka dan kami harus melakukan segalanya untuk memberi mereka trofi pada pekan depan, tapi juga untuk masa depan. Kami harus tampi lebih baik," katanya menambahkan.

Artikel ini sudah tayang di detikSport, baca selengkapnya di sini




(rin/dir)


Hide Ads