.webp)
Arsenal tengah berjuang keras untuk menjuarai Premier League musim ini. Sebab Arsenal sudah sangat lama tidak menggenggam piala bergengsi tersebut.
Demi mewujudkannya, Arsenal akan melakukan berbagai cara. Termasuk meninggalkan permainan indah jika memang bermain biasa-biasa jauh lebih efektif.
Dikutip dari detikSport, Arsenal lagi terlibat persaingan ketat dengan Liverpool dan Manchester City di papan atas klasemen Liga Inggris. Setelah diimbangi City 0-0, Arsenal turun ke posisi kedua klasemen dengan 65 poin dari 30 laga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Liverpool jadi pemuncak dengan 67 poin, sementara City selaku juara bertahan di posisi ketiga dengan 64 poin. Dengan delapan laga tersisa, peluang ketiga tim untuk bertakhta terbilang hampir sama besarnya.
Mereka semua masih akan bertemu lawan-lawan berat dan juga berlaga di kompetisi Eropa. Belum lagi badai cedera yang silih berganti menimpa para pemain.
Arsenal boleh dibilang punya keuntungan dengan selisih gol terbesar dibanding dua pesaingnya, yakni +46, sementara Liverpool dengan +40 dan City dengan +45. Mereka adalah tim paling produktif dan paling sedikit kebobolan.
Meski demikian, Arsenal tetap dikritik karena tidak berani keluar menyerang saat mengimbangi City kemarin. Arsenal yang sebelumnya memenangi delapan laga beruntun dan mencetak lebih dari 30 gol, cuma melepaskan enam attempts serta 27 persen ball possesion.
Bagi Arteta, ini adalah pendewasaan untuk Arsenal karena bisa menyingkirkan ego untuk tidak bermain indah dan lebih memikirkan cara terbaik untuk meraih angka, demi gelar juara liga.
"Anda harus melakukan itu, terkadang karena Anda ingi beradaptasi, Anda harus beradaptasi, dan punya daya tahan," ujar Arteta di ESPN.
"Tinggalkan ego dan ideologi Anda sejenak, lakukan apapun untuk memenangi laga. Dari cara mereka bermain, saya rasa tim ini punya mental kuat dan cerdas."
Artikel ini telah tayang di detikSport dengan judul Arteta: Arsenal Rela Tak Main Cantik Demi Juara Premier League
(mro/orb)
